Atau bila di usia tersebut ia belum bisa memasang tali sepatu atau memegang sendok.
Karena berarti koordinasinya tidak bagus. Bisa jadi ia mengalami clumsy.
Langkah terbaik, segera berkonsultasi ke dokter ahli syaraf/neurologi anak.
Untuk mengenali apakah si kecil termasuk clumsy, orang tua harus tahu tentang perkembangan normal motorik halus.
Baca Juga: Mengapa Banyak Anak Jatuh Sakit Usai Lebaran
Memang setiap anak berbeda dalam berbagai aspek perkembangannya.
Selain dipengaruhi faktor potensi dan kapasitas inteleknya, juga dipengaruhi pola perkembangan perorangan dan keturunan.
Yang penting, jangan menganggap enteng setiap kelambatan perkembangan yang dicapainya.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melatih motorik halus.
Misalnya, latihan menjumput, meronce, atau membuat bentuk dari lilin.
Bila anak tak suka menulis di buku, sediakan kertas lebar atau tempelan lembaran kertas di tembok.
Buatlah kotak-kotak besar pada kertas yang ditempel di tembok.
Setelah itu, ajari anak untuk menulis di dalam kotak.
Besoknya, kotaknya diperkecil dan anak diminta mencoret di kotak terkecil.
Tanpa disadari, anak akan mulai mengatur gerakan motorik sehingga perkembangan motoriknya akan mulai lebih bagus.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR