Sebelum IF ditemukan tak bernyawa di Sungai Musi, Indah teman korban sempat mengunjungi kira-kira 2 minggu yang lalu.
Indah pernah mendengar IF menelpon seseorang dengan menggunakan bahasa Jawa.
Meski kurang paham, Indah dapat memperkirakan apa yang sedang dibicarakan keduanya lewat telepon.
"Dua minggu lalu aku pernah ke kosannya. Saat itu dia teleponan mungkin sama bapaknya, dia bicara pakai bahasa Jawa. Bilang capek, aku harus bagaimana, apa yang harus aku lakukan, begitu katanya," kata Indah dikutip dari Tribun Jakarta.
Indah langsung bertanya setelah IF selesai bertelepon, namun jawaban mahasiswa 22 tahun itu buatnya aneh.
"Setelah dia selesai teleponan, kemudian aku tanya, IF bicara apa tadi, lalu ia jawab gapapa ndah, aku capek aja. Capek kenapa kamu, capek aja hidup kayak gini terus," lanjut Indah saat mengingat waktu bersama IF kala itu.
Indah tak memperpanjang lagi obrolannya karena IF tak bercerita, namun dugaannya karena penyakit.
Baca Juga: Sadar dari 'Koma' Kemarin, Ini Ucapan Pertama Dylan Carr Saat Sadar: Teman ungkap perbedaanSosok IF dibeberkan satu di antara temannya, adalah pribadi yang ceria, cerewet, dan aktif di kelas.
Namun akhir-akhir ini ada perbedaan yang dirasakan teman-temannya.
"Sebelum dia hilang, kalau ditanya tidak nyambung seperti linglung, kebanyakan diam di kelas," terang salah satu temannya.
Selain itu, IF juga terlihat lesu dan sering sendirian.
"Kalau ditanya juga dia suka ngeluh saat bercerita," ujarnya.
Selain itu, teman satu kelas IF juga mengatakan sejak semester empat IF pernah curhat tentang penyakit yang dideritanya.
"Katanya waktu itu dia tidak PD pakai kacamata, tapi terpaksa dia pakai karena ada penyakit," ungkapnya.
Temukan tas dan sandal
Sebelum ditemukan tewas mengapung di aliran sungai Musi, seorang teman IF menemukan sandal dan tas milik korban.
Barang tersebut ditemukan tergeletak di satu sudut jembatan Musi 4 Palembang.
Andika (19), teman satu kampung sekaligus tinggal bersebelahan tempat kos dengan korban selama di Palembang mengatakan, dirinya menemukan barang-barang tersebut ketika mencari keberadaan IF yang tiba-tiba menghilang.
"Saya cek kamar kosnya. Disitu ditemukan HP, lalu saya periksa dan dari situ diketahui IF sempat order ojek online sebanyak 2 kali. Tujuannya ke jembatan Musi IV,"
"Lalu dari situ kami ke sana dan ditemukanlah barang-barang itu," ujar Andika, Jumat (1/11/2019).
Meskipun barang-barang IF ditemukan di sudut jembatan Musi IV, namun pihak keluarga dan kerabat masih tetap berpikir positif.
Mereka enggan menduga bahwa IF mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari atas jembatan.
"Setelah sandal dan tas itu ditemukan di Jembatan Musi IV, kami masih mencari IF. Di rumah temannya atau ke tempat-tempat yang mungkin saja dia ada disana."
"Saat itu kami tidak ingin menduga yang buruk-buruk dulu," ucapnya.
Baca Juga: Kini Sedang Jalani Kehamilan Anak Ketiga, Siapa Sangka Istri Denny Cagur Sempat Operasi Pengangkatan Janin karena Hal IniJenazah IF ditemukan di aliran Sungai MusiKasat Polair Resta Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno mengatakan, jenazah tersebut ditemukan diperairan sungai Musi tepatnya di depan dermaga kontainer Pelabuhan Boom Baru.
"Informasi itu kami terima dari laporan warga pada pukul 06.45 wib," ujarnya.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh personil sat pol air Polresta Palembang dengan langsung mendatangi lokasi kejadian.
Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan baju biru celana hitam panjang dan memakai cincin perak di jari tangan kanan.
Ada juga anting-anting emas bulat di telinganya.
"Kemudian kami melakukan evakuasi untuk selanjutnya jenazah tersebut kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan," ucapnya.
Ayah datangi kosan dan tak temukan IF
Ayah dari IF sudah mendatangi kampus tempat anaknya kuliah.
Kedatangan Gatot untuk menanyakan keberadaan putrinya.
Namun pihak kampus tidak mengetahui keberadaan IF.
Hanya saja kemarin Rabu (30/10) masih aktif masuk kelas mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Sedangkan hari ini, Kamis (31/10/2019) sudah tidak masuk kelas.
Sebelumnya, sang Ayah terlebih dahulu menghubungi putrinya melalui sambungan telepon.
Sambungan tersebut tidak ada respon atau tidak diangkat oleh IF.
Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, sang Ayah mendatangi kosan IF.
Disanalah ia menemukan gawai dan dompet anaknya serta sepucuk surat wasiat.
IF tinggalkan surat wasiatSelain surat wasiat, ditemukan juga ponsel korban dengan pemesanan
ojek online terakhir.
"30 Oktober, pukul 02:48 PM dengan kode pemesanan: RB 2948312195 atas nama Driver M Taufan Ardiansyah, nomor polisi BG 2664 AAD titik lokasi penjemputan Kantin Diah menuju Jalan Jembatan Musi 4,"
Begini isi surat wasiatnya:
"
Pae IF tak lungo dongakna IF terus ya. Pae IF lungo ya. Ben IF tenang. Duite ng lemari 10 jt. Pae jukud ng ATM kurangne. Pin: (******). Dongakna IF terus ya.
(Pak IF mau pergi doakan IF terus ya. Pak IF pergi ya. Biar IF tenang. Duitnya di lemari 10 juta. Pak ambil di ATM kurangnya. Doakan IF terus ya)," tulisnya.
KOMENTAR