Nakita.id - Kasih sayang yang kuat antar saudara kandung terkadang bisa menjadi hal yang langka.
Tak jarang saudara kandung justru bersaing atau bahkan berselisih hingga menghilangkan nyawa satu sama lain.
Namun berbeda dengan kisah gadis yang satu ini dan adiknya.
Dikutip dari World of Buzz, tahun 2014 silam seorang gadis asal Tiongkok, Wu ditinggal oleh ibunya yang saat itu meninggal karena sakit keras.
Sejak itu Ia menjadi sebatang kara dan harus mengurusi adiknya yang memiliki penyakit mental.
Wu Huayuan dan adiknya bertahan hidup dari subsidi pemerintah sebesar 1.290 Yuan atau sekitar Rp 2,5 juta per bulan.
Demi bertahan hidup dan membayar pengobatan adiknya, Wu rela menghemat pengeluaran makan sehari-hari.
Setiap hari Wu sengaja tak pernah sarapan dan hanya makan siang dengan sepotong roti.
Malam hari, Wu biasanya makan nasi hanya dnegan bubuk cabai atau lada.
"Saya telah kehilangan orang tua saya. Saudaraku adalah satu-satunya saudara yang saya miliki, Saya tidak sanggup kehilangan dia," ujar Wu dilutip dari situs HK01.
Dengan pola makan seperti ini, Wu hanya mengeluarkan uang Rp 4000 setiap harinya untuk makan.
Sayangnya, ia juga harus merelakan kesehatannya tergerus perlahan imbas asupan gizi yang kurang.
Di usia 24 tahun, Wu terlihat seperti gadis kecil dengan tinggi badan hanya 135 cm dan berat badan hanya 21 kilogram.
Semakin lama tubuh Wu pun kehilangan kekuatan bahkan untuk berjalan sejauh 40 meter saja Wu mengalami kesulitan.
Berdasarkan keterangan HK01, kondisi Wu semakin parah ditambah dengan rambut dan alisnya mulai rontok.
Kisah pilu ini menjadi sorotan ketika kesehatannya semakin bertambah buruk.
Para dokter yang menangani Wu mengatan bahwa ia memiliki masalah jantung karena tubuhnya mengalami kekurangan gizi.
Baca Juga: Baru Setahun Menikah, Paula Verhoeven Kesal dan Blak-blakkan Perlakuan Baim Wong yang Berubah!
Bahkan dokter mengatakan jika Wu membutuhkan tindakan pembedahan untuk penyembuhan.
Pembedahan tersebut membutuhkan biaya sebesar 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 400 juta.
Sayangnya Wu menolak karena lebih mendahulukan kesembuhan mental adiknya.
Pasalnya pengobatan yang dibutuhkan oleh saudaranya membuat Wu harus mengumpulkan uang sebanyak 5.000 Yuan atau sekitar Rp 10 juta.
Beruntung teman-teman dan kerabatanya terus bertekad untuk menyembuhkan kodisi Wu.
Mereka membagikan kisah pilu Wu melalui situs crowdfunding.
Berawal dari situlah kisah Wu viral di media sosial, banyak pihak yang mebantu kesembuhan Wu dengan sukarela.
Meski sang adik menderita penyakit mental, ia bertekad untuk bisa bekerja di dinas sosial.
Dengan begitu ia bisa membantu mengumpulkan uang untuk kesembuhan saudaranya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | tribunnews,World of Buzz,HK01 |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR