Dengan adanya kondisi psikologis yang demikian, membuat pelakor mencari cara untuk menunjukkan eksistensinya.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk menunjukkan eksistensi diri, ada yang berolahraga hingga melakukan hobinya.
Namun menurut Irma ada pula yang tak bisa mengontrol dorongan untuk mendapatkan perhatian dari pasangan orang lain.
"Kepuasan setiap orang beda-beda. Mungkin buat pelakor, jika ada suami orang memilih dia merupakan indikasi dia lebih unggul dari wanita lain. Ini enggak sehat," ujar psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini.
Padahal, menjalin hubungan dengan pria beristri bukan saja menghancurkan rumah tangga orang lain tapi juga reputasi si pelakor itu sendiri.
Jika dari pihak pelakor ada persoalan psikologis yang dibawa dari masa lalunya, maka dari pihak laki-laki yang berselingkuh biasanya karena memang punya kesempatan dan ikatan pernikahan yang tidak kuat.
"Sejak awal pernikahannya memang tidak kuat, sehingga ketika ada orang ketiga gampang diterabas," ujarnya.
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR