Nakita.id - Belakangan di media sosial, sebuah pemotretan wanita bergaun pengantin sempat jadi sasaran hujatan sengit oleh warganet.
Ternyata yang jadi masalah adalah latar tempat pemotretan tersebut.
Jika biasanya pemotretan pengantin dilakukan di tempat-tempat indah dan unik, foto yang beredar di media sosial ini malah mengambil latar di pemakaman.
Beberapa potret tersebut viral setelah diunggah akun Twitter @chrissytwittwit.
Si pemilik akun marah besar dan mengecam siapapun yang terlibat di pemotretan tersebut.
Tampak seorang wanita berpakaian pengantin lengkap dengan hijab duduk di atas makam yang telah dilapisi keramik hitam.
Dari bentuk nisannya, kelihatan tanda salib, menandakan pemotretan tersebut diduga dilakukan di komplek pemakaman Kristiani.
Gara-gara pemotretan ini, pemilik akun @chrissytwittwit mengungkapkan kemarahannya, merasa pemakaman yang seharusnya sakral malah tak dihormati.
Menurutnya, tindakan tersebut sangat tak pantas dan hanya untuk cari perhatian, tetapi ia mengecam keras.
Bahkan mengatakan jika menemukan seseorang menjadikan makam keluarganya latar pemotretan, ia akan membuat perhitungan.
Netizen lainnya pun ikut marah karena pemotretan yang dirasa tak pantas tersebut dan ikut memberikan hujatan pedas.
Lantas kemudian terungkap jika pemotretan tersebut dilakukan oleh seorang makeup artist khusus pengantin asal Malaysia.
Proses pemotretan itu juga diunggah di Instagram makeup artist tersebut, @mummyqueen.co.
Parahnya lagi, bahkan ada model yang sampai berbaring di antara makan untuk dipotret.
Warganet pun makin marah, masalah ini kian viral hingga makeup artist tersebut memberikan klarifikasi.
"Saya ingin minta maaf pada semua lapisan masyarakat, entah itu Muslim atau non-Muslim."
"Tapi terutama bagi umat Kristen, saya minta maaf telah mengunggah foto-foto itu di media sosial," ucap makeup artist tersebut.
Ia beralasan hanya ingin membuat fotonya unik.
Makeup artist itu memilih pemakaman karena terinspirasi dari foto yang diambil oleh fotografer Barat.
Ia pun mengaku akan bertanggung jawab dan meminta agar publik tidak melampiaskan kemarahan mereka ke model atau fotografer.
Namun nampaknya permintaan maaf itu tidak membuat masalah selesai begitu saja.
Polisi kini tengah menginvestigasi pihak-pihak yang terlibat dalam pemotretan itu.
Dilansir The Star, Kepala Departemen Investigasi Kriminal Johor, Md Yusof Ahmad berkata mereka telah memanggil orang-orang yang terlibat dan memberi mereka pertanyaan.
Bahkan menurut pihak kepolisian, pihak yang terlibat bisa terancam hukuman satu tahun penjara, denda, atau keduanya.
Source | : | Twitter,The Star |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR