2. Self esteem
Anak merasa dirinya yang kurus tidak berharga dibanding teman-temannya.
Anak menjadi tidak percaya diri dan menutup diri.
Padahal dibalik penampilan anak, pasti ada keterampilan yang dapat digali dan ditonjolkan.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Berhenti Katakan
3. Gangguan makan
"Itu self esteem, body image, dan kriteria baik atau buruk atau sehat atau tidaknya pada anak dan kalau misalnya ini berlanjut,
tidak ditangani, atau cycle ini tidak diputus ketika beranjak dewasa bisa masuk atau bisa mengarah ke gangguan yang lebih berat misalnya gangguan makan," jelas Kantiana.
4. Gangguan psikologis
Anak menjadi depresi dan cemas karena terus menerus diberi fokus tentang berat badan dan bentuk badan.
Oleh sebab itu, sebaiknya kita mulai berhenti menilai bentuk tubuh anak, karena dampaknya sangat luas bagi tumbuh kembang anak.
Mengerikan bukan dampak memberikan labelling fisik pada anak Moms?
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR