Nakita.id - Mungkin ada saat-saat ketika Si Kecil mengatakan "Tidak!" kepada Moms.
Lantas, Moms menjawab "Tukang Ga Nurut ya!" padahal mengatakan hal ini merupakan labelling.
Daripada mengeluarkan kata-kata labelling lainnya, ada baiknya Moms dan Dads mengetahui mengapa Si Kecil tidak menurut.
Melansir dari Very Well Family, kuncinya adalah memiliki kesabaran dan kemauan untuk mencoba berbagai teknik disiplin.
Baca Juga: #LovingNotLabelling Hindari Kalimat Ini untuk Jadikan Anak Mandiri dan Pemberani
Mengapa Si Kecil mengatakan tidak?
Alasan terbesar mengapa anak-anak prasekolah mengatakan "tidak" adalah karena mereka bisa.
Ini terutama berlaku untuk anak-anak yang berusia 3 tahun ke bawah.
Mampu mengatakan "tidak" menempatkan banyak kekuatan di tangan mereka.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Sering Memberi Label pada Anak, dr Reisa Merasa Menyesatkan Anak, Mengapa?
Seringkali, Si Kecil melakukan penolakan karena tidak ingin melakukan sesuatu, atau ingin melakukan kontrol atas situasi yang mereka belum mampu lakukan di masa lalu.
Ketika anak Moms bertambah besar, mengatakan "tidak" mungkin masih menjadi cara untuk mengendalikan nasib mereka sendiri dan membuat keputusan sendiri.
Maka, Moms dan Dads anggap saja penolakan yang Si Kecil lakukan sebagai cara menyatakan kemandirian mereka.
Periksa kosakata Moms
Berapa kali Moms menggunakan kata "Tidak"? Ini mungkin mencerminkan penggunaan anak Moms.
Itu tidak berarti Moms harus mulai mengatakan "Ya" untuk setiap permintaan anak Moms.
Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menggunakan frasa dan kata-kata yang berbeda ketika jawabannya negatif.
Misalnya, Moms dapat mencoba mengatakn "Berhenti" atau "Tolong jangan lakukan itu".
Ada juga saat-saat ketika lebih baik menjelaskan mengapa Moms membuat keputusan: "Kita sudah membaca dua cerita, sekarang saatnya tidur. Kita bisa membaca yang lain besok, saya janji."
Jangan jadikan Ya atau Tidak
Alih-alih memberi tahu anak prasekolah Moms bahwa sudah waktunya untuk bersiap-siap tidur, tanyakan padanya apa yang lebih baik ia lakukan terlebih dahulu, kenakan piyama atau gosok gigi.
Ketika tiba waktunya untuk membersihkan ruang bermain, tanyakan apakah dia ingin mulai mengambil balok atau mobil terlebih dahulu.
Dengan memberikan penampilan pilihan, situasinya disajikan secara positif dan anak Moms cenderung bersikap kooperatif.
Pastikan saja bahwa pilihan yang Moms tawarkan dapat diterima oleh Moms, apa pun pilihan anak Moms.
Posisikan Si Kecil sebagai Penolong
Sering kali, seorang anak mengatakan tidak karena mereka tidak ingin melakukan sesuatu, seperti membersihkan, memberi makan hewan peliharaan, atau pekerjaan rumah tangga sederhana lainnya.
Ini adalah kesempatan sempurna untuk menarik hasratnya untuk menyenangkan Moms.
Katakan sesuatu seperti, "Itu akan membuat mama sangat bahagia dan kakak akan menjadi penolong hebat jika kakak bisa meletakkan pakaian kakak di keranjang. Terima kasih!"
Jadi Moms, ketika Si Kecil tidak menurut lalu mengatakan "Tidak", jangan berikan labelling namun lakukan teknik disiplin di atas ya!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Very Well Family |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR