Nakita.id - Pilu kisah seorang ibu tentang bayinya yang berusia 1 bulan meninggal secara mendadak kembali viral di dunia maya.
Wanita bernama Fitria Indah Lestari itu mengunggah ceritanya melalui akun Facebook, dengan judul postingan "Jagoanku pergi ke SURGA".
Mirisnya, putra Fitria Indah Lestari itu meninggal hanya dalam hitungan hari usai mereka melakukan prosesi aqiqah.
Ia pun menceritakan bagaimana perjalanannya selama kehamilan anak laki-lakinya yang ternyata tak berumur panjang.
Begitu menunggu-nunggu kelahiran anak keduanya, ia dan suaminya sudah merasa begitu bahagia sejak awal kehamilan.
Unggahan Fitria Indah Lestari ini sebenarnya tertanggal 2017 silam.
Mulanya pasangan itu terkejut karena mengetahui kehamilan tersebut, apalagi sang istri sudah menggunakan KB.
Namun demikian mereka bersyukur telah diberi rezeki berupa kehamilan anak kedua yang tidak disangka-sangka.
Fitria pun mengaku ia sangat menikmati proses kehamilannya yang berjalan lebih lancar dibanding kehamilan sebelumnya.
"Di usia 9 bulan, enak rasanya mengandung anak kedua ini. Beda saat aku mengandung meydita. Setiap saat pasti mual terus, "kalo yg ini hamilnya enak yah, kaki aku ga bengkak, terus ga pernah mual muntah. Kerjaan aku tidur mulu, katanya kalo 'ngebo' anaknya cowo yah" kataku pada suamiku," demikian tulisan Fitria.
Diperkirakan lahir pada Juni 2017, putra kedua mereka pun lahir setelah Lebaran tahun 2017.
Walau harus melewati proses operasi dan ditransfusi sampai 4 kantong darah sekaligus, Fitria mengaku merasa bahagia karena putranya lahir dengan sehat.
Sayang kebahagiaan Fitria dan sang suami setelah memiliki anak kedua tidak berjalan lama.
Tanggal 17 Juli 2017, mereka pun mengadakan syukuran aqiqah untuk sang putra di rumah ibu mertua Fitria.
Putranya banyak ditanyakan tamu, semua orang penasaran ingin melihatnya sehingga Fitria pun membawa bayinya yang berusia 1 bulan itu ke ruang tamu.
Baca Juga: Selalu Ketiban Durian Runtuh Setelah Nikahi Puput, Mbak You Justri Ramal Cobaan yang Dihadapi Ahok:
Begitu ramai dan fokusnya terbagi pada tamu, ibu bayi malang itu tidak menyadari di ruangan yang sama tempat putranya berada, terdapat seorang tamu yang merokok.
Dari sana lah putranya mulai mengalami penurunan kondisi yang begitu tiba-tiba, padahal sebelumnya dia baik-baik saja.
"Karna banyak tamu yg ingin melihat hafizh, aku terlalu sibuk dengan tamu, sampai² aku tak menyadari kalau ada orang yang sedang merokok. Awalnya hafizh baik² saja tak ada kendala. Sampai 2 hari sesudah acara itu, hafizh batuk² dan nafasnya tersendat sendat (sesak)," papar Fitria.
Anaknya masih terlalu kecil untuk mengonsumsi obat, ketika dibawa ke bidan pun mereka menolak karena takut memberikan obat pada bayi 1 bulan itu.
Bayinya terus mengalami sesak napas, Fitria dan suaminya pun membawa putranya ke IGD dan harus menerima kabar buruk.
Putranya divonis menderita pneumonia berat, bayi kecil itu pun mesti dipasangi berbagai selang dan berulang kali disuntik.
Sang ibu mengaku hancur hatinya melihat berbagai peralatan medis terpasang di tubuh kecil putranya.
Sampai dokter pun melarangnya untuk menyusui sang anak karena takut tersedak dan perlu melakukan pemasangan selang sebagai jalan masuk ASI.
"Apa bisa aku tega melihat anakku sendiri menangis karna kehausan dan tidak aku beri susu??? Dalam hatiku berkata. Aku hanya mengangguk tanda meng'iyakan perkataan dokternya.
Sedikit demi sedikit air mataku menetes, mendengar suara isak tangis dari anakku sendiri yang sudah mulai serak karna semalam di ruang IGD juga hafizh tak boleh diberi susu," tambahnya.
Lantas bukannya membaik, putranya kemudian dipindahkan ke PICU.
Betapa terkejutnya Fitria dan keluarga mengetahui hasil rontgen yang akhirnya dijelaskan oleh dokter.
Pneumonia yang diderita putranya disebut sangat berat, bahkan pada hasil foto paru-paru bayinya, tampak nyaris semuanya ditutupi warna putih.
Padahal paru-paru dalam foto rontgen seharusnya berwarna hitam, dokter pun meminta kedua orangtua bayi malang itu menandatangani surat persetujuan jika nantinya terjadi hal tak diinginkan.
Fitria dan suaminya hanya bisa menangis, sampai kondisi putra mereka bahkan terus memburuk keesokan harinya dengan denyut nadi yang makin lemah.
Walau berharap putranya mendapat keajaiban dan sembuh, rupanya takdir berkata lain.
Melihat kondisi putranya semakin buruk, Fitria pun mengikhlaskan bayinya agar tak lagi merasakan sakit.
"De, kalo dd mau pergi, bunda, ayah dan semuanya udah ikhlas ko. Bobo yg tenang ya de. Bunda sayaaanggg banget sma dd hafizh, ucapku dalam isak tangis.
Kucium keningnya dan tak lama hafizh pun "tiada". Innalilahi wa innalillahi roji'un. Semua menjadi sangat gelap. Duniaku telah pergi untuk selamanya," kenang Fitria.
Tepat 30 Juli 2017 Fitria kehilangan putra keduanya, keluarga besarnya pun turut merasakan duka mendalam.
Unggahan pilu ini ramai dikomentari warganet, selain turut merasa sedih, banyak yang memberi peringatan soal merokok.
"Baca berkali-kali tetep mewek..." komentar dari Muhammad Abdul Haris Marwansyah.
"Tidak tega liatnya....(emotikon) peringatan dan pelajaran untuk suami/ayah perokok..." tulis Avry Yana Djawad Chairan.
"Peringatan jangan biarkan siapapun merokok di rumah kita. Tegas pada perokok lebih baik daripada aak kita terkena imbasnya," tambah Yulia Merlisari.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR