Baca Juga: Nino RAN Derita Penyakit Berbahaya, Begini Kondisinya Sampai Harus Istirahat Seminggu
“Xavier berhenti bernapas. Pulanglah sekarang." Itulah pesan singkatnya.
Angie yang panik bertanya mengapa bisa terjadi hal mengerikan itu.
Dan sang ayah memberitahu bayi Xavier tersedak susu dan mereka sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Anak Seattle.
Ketika sampa di rumah sakit, bayi Xavier diizinkan mendekati bayinya dan memegang tangannya. Tapi, bayi Xavier diam dan pucat.
"Saya tahu ada sesuatu yang tidak beres," ucap Angie.
Apa yang terjadi dengan bayi Xavier?
Para dokter kemudian memberi tahu dia bahwa otak anak lelakinya berdarah.
Apa penyebabnya?
Rupanya karena diliputi emosi saat mengawasi Xavier, ayahnya telah mengguncang bayinya itu, hingga merusak otak si kecil.
Bahkan bayi Xavier harus mengalami koma karena ia mengalami kejang. Ini adalah alah satu gejala sindrom bayi terguncang.
Setelah lebih dari dua minggu di rumah sakit, bayi Xavier akhirnya diizinkan pulang.
Sementara ayahnya ditangkap pada malam kejadian karena pelecehan anak tingkat pertama.
Kasus ini membuat Angie berpesan pada seluruh orangtua ketika dihadapkan dengan bayi yang tidak berhenti menangis atau rewel.
"Anda mungkin frustasi jika bayi Anda terus menangis atau rewel."
"Namun tidak peduli sefrustasi apa Anda, jangan pernah mengguncang bayi."
Apa itu sindrom bayi terguncang?
Dalam keadaan marah atau frustrasi, adalah mungkin bagi orang dewasa untuk menggoyang bayi kecilnya.
Namun, guncangan beberapa detik yang cepat itu bisa menyebabkan otak bayi Anda yang rapuh meluncur bolak-balik di dalam tengkoraknya, yang mungkin menyebabkan trauma otak yang tidak dapat diubah.
Ini dikenal sebagai sindrom bayi terguncang.
Gejala sindrom bayi terguncang dan konsekuensinya bisa parah, bahkan mengakibatkan kematian.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang gemetaran dengan kuat dapat menyebabkan pendarahan retina yang parah, koma, dan bahkan kematian.
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR