Hingga saat ini, ia sudah merawat lebih dari 50 anak penderita AIDS yang berlokasi di Surakarta.
Dibantu oleh pemerintah dan pihak terkait, Puger berhasil merawat bahkan membesarkan hati para anak asuhnya agar tetap sehat dan bertahan hidup.
Ia juga rutin memberikan perawatan berupa obat dan psikologi secara pribadi kepada anak asuhnya dan bersedia menampung anak penderita AIDS ke yayasannya.
Baca Juga: Selama Ini Dianggap Tabu, Konser #BeraniDekat Ajak Bicara Tentang Kesehatan Reproduksi Lewat Musik
Meski 12 anak asuhnya telah meninggal dunia, Puger selalu meyakinkan anak-anaknya bahwa mereka memiliki anugerah dari Tuhan berupa sakit yang diberikan.
"Memotivasi mereka itu gampang sebenarnya. Kalian 'berbeda' itu yang memberi perbedaan Allah. Kalian punya yang lebih dari itu," ujar Puger Mulyanto.
Baca Juga: Tak Malu Kena Hujatan Publik, Aktor Indonesia Era 90-an Ini Tak Malu Akui Idap HIV/AIDS
Ia dan timnya selalu menjaga anak-anaknya agar selalu dalam keadaan bahagia.
Berbeda dengan Puger Mulyanto, Bidan Ajeng Sulistyaningrum dihadirkan karena ia mampu masuk ke pedalaman di wilayah Merapi yang terisolir.
Menurut Bidan Ajeng, tidak mudah memberi penjelasan bagi ibu-ibu di pedalaman untuk sadar tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR