Nakita.id - Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan reproduksi mengguggah DKT Indonesia #BeraniDekat mengadakan konser bertajuk "Konser #BeraniDekat Bersama Didi Kempot dan Guyon Waton".
Mengutip dari data yang dihimpun DKT Indonesia dari Data Kementerian Kesehatan RI Ditjend. P2PL. Triwulan III Tahun 2019, di Indonesia hanya 51,1% anak muda Indonesia
yang memiliki pengetahuan komprehensif terhadap kesehatan reproduksi.
Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi, Mana yang Paling Efektif?
Sementara itu, prevalensi
HIV di Indonesia saat ini diperkirakan sebanyak 640 ribu jiwa, namun hanya 349 ribu jiwa yang terlapor.
17,1% kasus HIV di Indonesia yang tercatat selama April hingga Juni 2019, merupakan anak muda.
Atas dasar itulah, DKT Indonesia menggandeng Didi Kempot dan Guyon Waton yang memang tengah digandrungi oleh anak muda di Indonesia.
Selain itu, DKT Indonesia menyelenggarakan konser ini bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia, yang jatuh pada (1/12).
Didi Kempot mengaku senang bergabung dengan DKT Indonesia untuk mengkampanyekan pentingnya kesehatan reproduksi melalui konser yang diselenggarakan di Parkiran Barat Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Berkali-kali dalam konsernya, 'The Lord of Broken Heart' ini mengimbau masyarakat terutama anak muda untuk menyayangi pasangan dan setia pada satu pasangan.
Bahkan, dalam wawancaranya dengan Nakita.id, Didi Kempot mengatakan bila bergabungnya ia dalam Konser #BeraniDekat ini sebagai wujud kesadaran terhadap pentingnya kesehatan reproduksi sejak usia muda.
Baca Juga: Ternyata Menyusui Bisa Jadi Alat Kontrasepsi Alami Lo Moms!
"Di dalam konser ini agak beda, ya. Saya sekarang yang nonton Alhamdulillah anak muda, anak milenial di barisan depan.
"Saya dikasih kesempatan menyampaikan pesan-pesan termasuk jangan sampai kena HIV semacam itu," ujar Didi Kempot dalam press conference yang diselenggarakan usai Konser #BeraniDekat, Minggu (1/12/2019).
"Konser kali ini buat saya sangat luar biasa," tutup adik dari Mamiek Prakoso ini.
Selain menghadirkan Didi Kempot dan Guyon Waton, DKT juga mengundang Local Hero yakni Puger Mulyono dan Bidan Ajeng Sulistyaningrum.
Puger merupakan pendiri dan pencetus Yayasan Lentera yang merawat Anak Dengan HIV-AIDS (ADHA).
Hingga saat ini, ia sudah merawat lebih dari 50 anak penderita AIDS yang berlokasi di Surakarta.
Dibantu oleh pemerintah dan pihak terkait, Puger berhasil merawat bahkan membesarkan hati para anak asuhnya agar tetap sehat dan bertahan hidup.
Ia juga rutin memberikan perawatan berupa obat dan psikologi secara pribadi kepada anak asuhnya dan bersedia menampung anak penderita AIDS ke yayasannya.
Baca Juga: Selama Ini Dianggap Tabu, Konser #BeraniDekat Ajak Bicara Tentang Kesehatan Reproduksi Lewat Musik
Meski 12 anak asuhnya telah meninggal dunia, Puger selalu meyakinkan anak-anaknya bahwa mereka memiliki anugerah dari Tuhan berupa sakit yang diberikan.
"Memotivasi mereka itu gampang sebenarnya. Kalian 'berbeda' itu yang memberi perbedaan Allah. Kalian punya yang lebih dari itu," ujar Puger Mulyanto.
Baca Juga: Tak Malu Kena Hujatan Publik, Aktor Indonesia Era 90-an Ini Tak Malu Akui Idap HIV/AIDS
Ia dan timnya selalu menjaga anak-anaknya agar selalu dalam keadaan bahagia.
Berbeda dengan Puger Mulyanto, Bidan Ajeng Sulistyaningrum dihadirkan karena ia mampu masuk ke pedalaman di wilayah Merapi yang terisolir.
Menurut Bidan Ajeng, tidak mudah memberi penjelasan bagi ibu-ibu di pedalaman untuk sadar tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi.
Stima masyarakat tentang banyak anak banyak rezeki menjadi satu di antara beberapa alasan para ibu di pedalaman.
Ibu-ibu di pedalaman juga cenderung takut menggunakan alat kontrasepsi.
"Mereka mikirnya sakit, bahaya. Tapi biasanya saya contohkan 'Buktinya ibu itu malah makin sehat setelah pakai (alat kontrasepsi). Saya juga udah umur segini masih hidup'. Ibu-ibu tu biasaya memang harus diberi contoh," ungkap Bidan Ajeng.
Tak hanya Bidan Ajeng, Bidan Andalan Indonesia juga terus berusaha menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memperhatikan kesehatan reproduksi, salah satunya menggunakan alat kontrasepsi bagi perempuan yang sudah menikah.
Selain menjaga kesehatan, juga mendukung visi pemerintah dalam Keluarga Berencana.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR