Nakita.id - Menghadapi Si Kecil yang lagi manja dan banyak maunya tentu menguji kesabaran Moms.
Maka terkadang Moms kelepasan mengatakan kata-kata labelling seperti "Anak Manja" atau "Kamu banyak maunya!".
Dari pada memberikan kata-kata labelling, ada baiknya Moms mencari tahu mengatasi Si Kecil yang manja.
Melansir dari Parents, ada beberapa cara mengatasi Si Kecil yang manja.
Memberikan penjelasan sederhana
Ketika Si Kecil meminta sesuatu dan Moms tidak dapat atau tidak ingin memenuhinya, maka berikan penjelasan mengapa mereka tidak bisa mendapatkannya.
Anak-anak berhak marah, sedih, dan kecewa jika keinginannya tidak dapat dipenuhi.
Namun dengan memberikan penjelasan secara gamblang kepada Si Kecil, akan membantunya mengerti tentang keadaan yang terjadi.
Maka setelah itu, ia akan lebih mudah untuk mengatasi rasa sedihnya dan dapat mengerti kapan ia harus meminta hal tersebut kembali.
Memberikan pujian
Ketika Si Kecil melakukan kebaikan, tidak ada salahnya untuk memujinya, walaupun hal yang dia lakukan merupakan hal yang kecil.
Dengan terus memujinya, Si Kecil akan termotivasi untuk melakukan kebaikan lainnya.
Selain itu, Moms juga dapat memberikan ciuman dan pelukan ketika mereka berbuat baik.
Mereka tidak hanya termotivasi untuk melakukan perbuatan baik lainnya, namun juga merasakan kasih sayang Moms pada mereka.
Libatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial
Dengan melibatkan Si Kecil dalam kegiatan sosial, ia akan belajar untuk berbagi, berkomunikasi, serta mengontrol egonya.
Selain itu, Moms dapat memberi tahu dan menjelaskan berbagai pelajaran hidup dan nilai moral yang ada di dalam kelompok sosial tersebut.
Tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Contohnya, Moms dapat menjelaskan tentang arti bersyukur, dan sebagainya.
Konsisten
Salah satu hal yang sering menyebabkan sifat manja muncul adalah Moms tidak konsisten dengan apa yang telah Moms katakan pada Si Kecil.
Ketika Si Kecil meminta sesuatu yang mereka inginkan dan Moms mengatakan tidak bisa memenuhinya, maka Si Kecil akan merengek atau menangis.
Moms yang melihat dan mendengar anak menangis, menjadi tidak tega, kemudian segera memberikan apa yang mereka mau.
Dari hal tersebut, anak mempelajari bahwa akan mendapatkan apa yang dia inginkan jika merengek atau menangis.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin Si Kecil akan merengek lebih kencang jika permintaan-permintaan dia selanjutnya tidak dituruti.
Jika Moms memang mengatakan “tidak” di awal, maka pertahankan kata tidak tersebut hingga akhir.
Walaupun harus melihat Si Kecil merengek dan menangis.
Hal tersebut adalah salah satu ujian untuk Moms apakah dapat konsisten terhadap apa yang telah dikatakan.
Bila anak menangis, maka biarkan saja atau bicara baik-baik kepada si anak alasan mengapa Moms tidak bisa memenuhi permintaannya.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Parents |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR