Nakita.id - Marshanda mengakui kini telah menjalani hidup baru yang lebih bahagia.
Seperti yang pernah ditulis oleh Nakita.id, Marshanda sempat vakum selama hampir 5 tahun lantaran rasa bersalah yang ia rasakan dalam dirinya.
Usai bercerai dengan Ben Kasyafani pada 2014 lalu, Marshanda pun tidak memenangkan hak asuh sang anak.
Anak semata-wayangnya, Sienna Ameerah Kasyafani, harus tumbuh tanpa sang ibu di sampingnya.
Baca Juga: Kenang Masa Pacaran, Marshanda Ternyata Pernah Dapat Perlakuan Buruk dari Baim Wong, Apa?
Hal itulah yang membuat Marshanda merasa terpukul sekaligus merasa bersalah.
Saat itu Caca, panggilan akrab Marshanda, tak bisa memenangkan hak asuh anak lantaran bipolar yang diidapnya.
Marshanda mengakui bahwa dirinya tak pantas disebut ibu karena peran seorang ibu hilang dari hidupnya.
Hal ini ia ungkapkan saat menjadi bintang tamu di acara YouTube Basa Basi Ussy Andhika (29/11/2019).
"Lo bilang lo ibu, tapi anak lo hak asuhnya nggak di elo, terus elo punya sakit jiwa lagi, yang secara hukum diakui, itu yang membuat lo gagal mendapat hak asuh," ujar Caca.
"And then lo mau syuting? Lo mau happy? Lo pikir lo pantes?" lanjutnya.
"Nah, selama 4 sampai 5 tahun itu mengendap begitu dalam di diri aku," ujar Caca sampai buat Ussy Sulistiawaty menitikkan air mata.
"Dan masih ada sedikit sampai hari ini," imbuhnya.
Atas berbagai kondisi yang ia alami dan perlakuan orang terhadapnya, Marshanda tak pernah menyalahkan siapapun.
Apalagi saat dirinya bercerai, ibu dan adiknya tiba-tiba mendatangi kediamannya dan menyeretnya ke rumah sakit.
Meski hal itu membuatnya tidak nyaman, namun Caca tak mau menyalahkan ibu dan adiknya.
Baca Juga: Agar ASI Lancar Saat Menyusui, Rutin Lakukan Gerakan Memijat Ini
"Ibuku aja sendiri nih, adikku sendiri aja nih, ngegerebek aku, masukin aku ke rumah sakit dengan paksa dulu waktu aku cerai," ungkap Marshanda.
"Mereka tidak mengerti aku tuh tanggung jawab aku, it's my fault, it isn't their fault (itu salahku, bukan salah mereka)," lanjutnya.
Menurut aktris 30 tahun ini, kesalahan orang-orang di sekitarnya bukanlah murni kesalahan mereka, namun ada tanggung jawabnya di situ.
"It's my responsibility (itu tanggung jawab aku) untuk membuat orang-orang di sekeliling aku mengenal aku sehingga mereka bisa memperlakukan aku dengan respect," jelasnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR