Perbandingan seperti ini, melansir Huffington Post, bisa berdampak buruk pada Si Kecil.
Hanya dengan terus membandingkan tanpa benar-benar memberikan kesempatan untuk mereka memperbaiki diri lambat laun akan membuat anak cenderung meragukan dirinya sendiri.
Psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, M.Psi., MHPed., menjelaskan cara tepat untuk menghindari membandingkan Si Kecil.
Ketika menunjukkan prestasi anak sebaya, ternyata Moms bisa melakukan satu hal agar tak terdengar sebagai perbandingan yang menyakiti hati Si Kecil.
"Jadi kebiasaannya yang bisa kita tularkan. Kebiasaannya yang bisa kita ajarkan ke Si Kecil," ujar Rosdiana ketika ditemui Nakita.id pada Kamis (19/9/2019) di Jakarta.
Rosdiana menjelaskan, kita bisa memperlihatkan proses seseorang dalam mencapai prestasinya, bukan membandingkan apa yang dilakukan anak.
Source | : | Huffington Post,Nakita.id |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR