Nakita.id - Artis sekaligus pembawa acara Franda sedang berbahagia dengan kehamilan pertamanya.
Pasalnya, setelah lebih dari satu tahun menikah, Franda dan suaminya Samuel Zylgwyn telah lama menantikan kehadiran buah hatinya di dalam kandungan.
Kini, memasuki usia kehamilan 17 minggu, perempuan kelahiran 8 Februari 1987 ini tidak mengalami morning sickness seperti pada ibu hamil pada umumnya.
"Puji Tuhan selama hamil, dari awal saya enggak ngalamin yang namanya morning sickness atau mual-mual dan muntah-muntah.. Kalau orang bilang hamilnya kebo kayanya ya," tulisnya dalam akun Instagram pribadinya.
Namun begitu, Franda mengaku pernah mengalami sedikit mual, terutama di beberapa situasi tertentu.
"Mual-mual dikit sih masih ada, paling kalau di mobil, atau pengin muntah pas gosok gigi. Tapi itu pun enggak selalu dan enggak sering juga," tambahnya.
Tapi kehamilan perempuan 30 tahun ini bukan tanpa keluhan, lo! Dirinya mengaku mengalami masalah pada perut dan tenggorokan.
Baca juga : Bedanya Morning Sickness dan Hyperemesis Gravidarum
"Kalau saya selama ini masalahnya adalah perut yang berasa gassy banget (begah kali ya bahasanya, terutama di awal-awal kehamilan), acid reflux atau heartburn (rasanya kaya ada yang nyangkut di tenggorokan), sama nafsu makan yang berkurang."
Kurangnya nafsu makan membuat Franda belum banyak bertambah berat badan. Namun ia memaksa diri untuk tetap makan demi calon bayinya.
Ia yang kini sedang melakukan babymoon bersama suami di Bali ini memberi pesan bahwa setiap kehamilan itu berbeda.
"Intinya setiap kehamilan itu berbeda, yang paling penting harus selalu bersyukur dan menikmati semua prosesnya," tutupnya.
Bagi setiap ibu hamil yang berhasil melewati trimester pertama tanpa keluhan atau muntah, mungkin mulai bertanya-tanya apakah bayi di dalam perut sana dalam keadaan baik-baik saja atau tidak.
Tapi sebenarnya ini tak perlu dirisaukan. "Hampir 30 % ibu hamil tidak lagi mual," kata Michele Hakakha, M.D., FACOG, seorang ahli kandungan di Beverly Hills dan penulis buku "Hope 411".
Francis, MD, seorang ahli kandungan di Woodlands, Texas, dan seorang penulis yang berkontribusi untuk Mommy MD Guides mengatakan, "Tidak semua orang mengalami morning sickness, sama seperti tidak semua orang mabuk. "
Baca juga : Morning Sickness pada Ibu Hamil
Ibu yang tidak mengalami mual bisa disebabkan karena dirinya lebih mampu menangani kenaikan drastis kadar hCG (human chorionic gonadotropin), estrogen, dan hormon lainnya, yang datang selama trimester pertama.
Semuanya ini akan meningkat dengan cepat selama kehamilan, misal, tingkat hCG saja bisa meningkat dua kali setiap minggu selama minggu-minggu pertama kehamilan.
Begitu Ibu mencapai trimester kedua, tingkat hormon tersebut akan tetap bertambah, namun akan maju ke tingkat yang lebih mudah diatur.
Pada beberapa perempuan, tidak mengalami morning sickness menunjukkan bahwa kadar hormon mereka jauh lebih rendah daripada normalnya dan mereka berisiko tinggi mengalami keguguran, walau biasanya tidak demikian.
Ibu tidak perlu khawatir jika tidak mengalami morning sickness, asalkan dokter kandungan menganggap kadar hormon Ibu terlihat bagus.
"Saya punya pasien yang panik karena mereka tidak mengalami morning sickness, karena mereka mengira berisiko tinggi mengalami keguguran," kata Dr. Francis.
Baca juga : 3 Mitos tentang Morning Sickness yang Keliru
Jika Ibu tidak menderita morning sickness, itu tidak berarti Ibu memiliki kadar hormon yang tidak normal, namun hal ini bisa dikatakan diri Ibu bisa mentolerir kehamilan lebih baik.
Meskipun kebanyakan perempuan hamil mengalami morning sickness antara minggu ke 8 dan 14, setiap ibu dan setiap kehamilan berbeda, dan bisa jadi suatu hari ada masalah penyakit yang terkait dengan kehamilan nanti. (*)
(Avrizella Quenda /nakita.id)
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR