Meski Tak Punya Riwayat, Ibu Bisa Terkena Diabetes Saat Hamil

Melansir Nakita.id, penyebab GDM tidak diketahui, namun faktor risiko termasuk riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi lebih dari 4 kilogram, obesitas sebelum kehamilan, tekanan darah tinggi, dan riwayat keguguran yang tidak dapat dijelaskan atau kelahiran mati.

Terlalu banyak gula dalam darah Moms dapat menyebabkan masalah bagi Moms dan bayi Moms, jadi Moms akan mendapat perawatan ekstra selama kehamilan.

Kadar gula darah yang berlebih bisa membuat bayi Moms tumbuh lebih besar dari biasanya (makrosomia).

Bayi yang besar bisa melahirkan dan melahirkan lebih sulit, meningkatkan risiko masalah kehamilan yang serius.

Karena kelebihan glukosa dapat melewati plasenta dan menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur dan kelahiran mati.

GD hilang setelah bayi Moms lahir, karena ini adalah kondisi yang hanya disebabkan oleh kehamilan. 

Namun, perempuan yang mengalami diabetes gestasional lebih cenderung mengembangkan diabetes tipe 2 beberapa tahun kemudian.

 Penderita diabetes gestasional, kemungkinan 2 dari 3 akan kembali mengalaminya saat kehamilan masa depannya, menurut American Diabetes Association.

BACA JUGA: Si Kecil Mencorat-coret Mobil Kesayangan Miliknya, Begini Respon Papa

Apa saja gejala gestational diabetes?

 Moms mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun jika Moms memiliki GDM.

 Itulah mengapa Moms akan dipantau oleh bidan Moms, dan menawarkan sebuah tes jika dia menganggap Moms berisiko.

Gejala GDM seperti gejala kehamilan normal, dan sulit terdeteksi.

 Pada saat Moms memiliki gejala yang jelas, kadar gula darah Moms mungkin sangat tinggi (hiperglikemia).

 Gejala hiperglikemia meliputi merasa lebih haus, memiliki mulut kering, merasa lebih lelah, mendapatkan infeksi berulang, seperti sariawan dan ISK, serta memiliki penglihatan kabur.

Jika Moms memiliki gejala-gejala ini, segera beritahu bidan atau dokter Moms dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

PROMOTED CONTENT