Jedanya paling tidak tiga bulan, tergantung jenis makanan.
Selain tanggal kedaluwarsa, kondisi penyimpanan mi instan juga mempengaruhi kualitas makanan.
"Mi instan yang disimpan di tempat yang lembap, bisa saja usianya lebih pendek dari tanggal kedaluwarsanya. Bisa rusak lebih cepat," ujar dia.
Efek jangka panjang
Baca Juga: Dianggap Berisiko Bila Sering Dikonsumsi, Tapi Mengapa Mi Instan Bikin Ketagihan? Ini Alasannya!
Menurut Inge, mengonsumsi mi instan perlu diperhatikan. Terlebih jika sudah menjadi kebiasaan.
Pasalnya, salah satu makanan favorit banyak orang ini tinggi karbohidrat dan lemak.
Jika dikonsumsi dalam porsi berlebih dalam jangka panjang, dikhawatirkan bisa mengakibatkan obesitas dan memantik risiko penyakit lain.
Baca Juga: Dipolisikan Setelah Bongkar Isu Pelecehan di Garuda, akun Twitter @digeeembok:
Melansir Kompas.com (22/10/2019), ahli Gizi Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK, menyarankan agar batas maksimal konsumsi mi instan maksimal sekali sepekan.
Samuel berpendapat bumbu bawaan dalam seporsi mi instan cenderung tinggi garam.
Ia menyebut jumlah natriumnya mencapai 850-950 mg/porsi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR