Nakita.id - Moms pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit yang kebanyakan menyerang anak-anak ini.
Penyakit yang satu ini merupakan disabilitas fisik yang memengaruhi gerakan dan postur tubuh.
Apa lagi kalau bukan Cerebral Palsy. Penyakit yang satu ini dianggap umum terjadi pada masa pertumbuhan Si Kecil.
Memang namanya tidak seterkenal autisme, namun Cerebral Palsy juga masuk dalam gangguan tumbuh kembang Si Kecil.
Baca Juga: Berbagai Faktor Penyebab Bayi Cerebral Palsy atau Lumpuh Otak
Ini disebabkan kemungkinan pembuluh darah ke otak belum berkembang sempurna saat Si Kecil lahir.
Sehingga ada kelumpuhan di bagian otak yang membuat tumbuh kembang Si Kecil jadi kurang sempurna.
Ada berbagai tipe lumpuh otak yang terjadi pada penderita Cerebral Palsy.
Ada yang otot tubuhnya terlihat kaku dan ketat akibat kerusakan area motorik di otak.
Ada juga Si Kecil yang tak bisa menggerakkan otot tubuhnya karena ada kerusakan di area Ganglia Basalis di otak.
Tipe lainnya lagi yaitu gemetar berlebihan yang akan memengaruhi keseimbangan dan juga tipe bagian tubuh seperti lengan atau kaki yang tak bisa dikendalikan.
DR. Dr. Aryadi Kurniawan, Sp. OT K selaku dokter ortopedi anak mengatakan ada 3 penyebab utama kematian anak dengan Cerebral Palsy.
Baca Juga: 5 Tips Penting untuk Mengatasi Kelelahan Menjelang Persalinan
"Anak-anak dengan penyakit ini, memiliki 3 penyebab kematian yang utama. Pertama ada gangguan pernapasan, malnutrisi, hingga kejang," ujar DR. Dr. Aryadi Kurniawan, Sp. OT K di acara "How To Raise A Child With Cerebral Palsy, Hip Problems, and Scoliosis" yang dipersembahkan oleh Rumah Cerebral Palsy dan Tabloid Nova, Sabtu (14/12/2019).
Kelumpuhan pada sebagian jaringan otak ini juga nantikan akan membuat beberapa fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.
Yang paling umum adalah masalah dengan tulang di bagian pinggul ke bawah, atau biasanya disebut dislokasi panggul.
Pada tahap ini Si Kecil punya dua kemungkinan yaitu tidak bisa berjalan sama sekali atau bisa berjalan namun dengan kaki yang cukup rapat dan lemas sekali.
Kondisi seperti ini nantinya juga akan memengaruhi psikis Si Kecil sebab mereka akan banyak menghadapi tantrum dengan ketidakseimbangan fungsi tubuhnya.
Selain itu anak-anak dengan masalah Cerebral Palsy ini juga akan kesulitan dalam mencerna makanan sehingga riskan terhadap malnutrisi.
Diskolasi panggul ini akan membuat Si Kecil merasa tak nyaman, gelisah, hingga nyeri.
Semua masalah itu akan mendorongnya untuk tetap berbaring di tempat tidur sebab di situlah zona nyamannya.
Jika Si Kecil sudah terkena dislokasi panggul, maka pintu sangat terbuka untuk penyakit lain yang akan menghampiri seperti scoliosis, pneumonia orthostatic, hingga berakhir dengan kematian.
Karena itu untuk penanganan Si Kecil dengan Cerebral Pasly dan dislokasi panggul ini dibutuhkan rehabilitasi yang rutin.
Sebelum rehabilitasi, pasien biasanya akan dianjurkan untuk melakukan operasi dan setelah itu baru rawat jalan.
Rawat jalan berupa rehabilitasi itu berupa fisioterapi, brace, orthosis, dan obat-obatan anti spastic.
Baca Juga: Si Kecil Sulit Di Ajak Mencukur Rambut? Inilah Alasannya Moms
Selain itu komunikasi juga dianggap sangat penting untuk membantu Si Kecil semangat dalam masa penyembuhannya.
Moms diharapkan dapat mendampingi Si Kecil dan mendukungnya selama rehabilitasi pasca operasi.
Ada juga kebutuhan nutrisi dan gizi yang harus Moms perhatikan selama pengobatan agar Si Kecil tidak sampai malnutrisi.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR