Nakita.id - Rumah tangga Syahrini dan Reino Barack hingga saat ini masih terus menarik perhatian publik Tanah Air.
Pasangan yang menikah pada 27 Ferbuari 2019 di Jepang tersebut dikenal menutup diri karena mengunci kolom komentar di unggahan Instagram mereka.
Namun, Syahrini dan Reino tak enggan membuka diri pada media.
Seperti belum lama ini, Reino mengungkapkan kehidupan rumah tangganya sampai saat ini dengan Syahrini.
Dirinya juga mengaku tak pilih-pilih soal makanan sebab sudah lama hidup sendiri.
Oleh sebab itu, Syahrini dinilai beruntung lantaran permintaan Reino soal makanan tak pernah nyeleneh.
"Saya itu orangnya sangat simple karena terlalu lama tinggal sendiri kan. Jadi artinya kalau laper ya bisa aja makan sereal, maka roti, apa aja lah," ujar Reino.
"Saya orangnya gampang banget. Jadi dalam hal itu, sangat beruntung ya Ibu ya," tambahnya.
Mantan kekasih Luna Maya ini juga mengungkap kekagumannya pada perjalanan karier sang istri.
Menurut Reino, Syahrini bukanlah diva kelas biasa karena sudah manggung di berbagai negara selama 10 tahun berkarier sebagai penyanyi.
"Itu yang saya kagumi, maksudnya saya dulu pernah bilang juga, orang yang mungkin kariernya sudah mencapai istri saya dan dalam waktu 10 tahun berjalan 11 tahun buat saya luar biasa sekali. Biasanya itu susah," ungkapnya.
"Beliau adalah diva, dan bukan diva yang kelas biasa aja. Ini kelas yang udah nyanyi di banyak luar negera lah. Apakah bisa ya," tutur suami dari Syahrini ini.
Usai mendengar pernyataan Reino soal status "Diva" Syahrini, warganet langsung menuliskan protes.
Warganet rupanya tidak sependapat dengan Reino. Warganet juga menanyakan negara-negara yang pernah mengundang Syahrini untuk perform.
"Diva sekelas... Yg keluar2... Maksudnya apaan sih... Udah pernah ke Amerika konser kah... Aku kok kudet," tulis akun @nie.ar008.
"Diva nyanyi sampe luar negri sampe kemana mana ??? Mentok sampe malaysia keless," tulis akun @nurlailyazizahachmad.
"Diva nyanyi di banyak negara katanya?? negara mana pak?," tulis akun @ditaputhrie.
Source | : | |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR