Baca juga: Bayi Jarang Sakit Hingga Cepat Menurunkan Berat Badan, Ini Segudang Manfaat Lainnya dari Menyusui
“Saya harap karya-karya itu dapat memberikan kenyamanan karena mengetahui orang yang dicintai selalu dekat di hati.”
Awalnya, sang suami mengaku bingung dengan proyek istrinya. “Mulanya saya bingung ketika ia pertama kali mengatakan akan membuat perhiasan dari ASI untuk dirinya. Saya mendukung gerakan menyusui tapi agak sedikit heran dengan caranya ia mengubah menjadi perhiasan.”
Namun, ketika orang melihat hasilnya keraguan pun sirna. "Saya senang melihat reaksinya mereka yang kagum ketika saya memperlihatkan gambar-gambarnya.”
Bisnis berjalan cukup baik sehingga sang ibu bisa tetap di rumah bersama dengan kedua anaknya yang masih berusia 2 tahun dan 4 bulan.
Ia membuat karya pertamanya 2 tahun lalu setelah kelahiran anak pertama. Sejak itu ia telah mendapatkan pujian dari forum menyusui, memberikan dorongan untuk mengembangkan hobinya.
“Setelah menguasai cara pengawetannya, saya mulai menerima pesanan,” lanjutnya.
Baca juga: Kembalikan Warna Perhiasan yang Kusam dan Pudar Menjadi Berkilau
Karyanya bahkan telah ditampilkan dalam sejumlah majalah dan blog. Harga perhiasan mulai dari Rp 692 ribu dan disesuaikan dengan gayanya.
Sejumlah orang memandang apa yang dilakukannya aneh atau bahkan menyeramkan. “Orang mencintai perhiasan saya atau benar-benar merasa jijik,” cerita Boudreaux.
Tetapi satu reviewer di Facebook mengatakan, "Saya baru saja menerima kalung susu mawar dan sangat sempurna. Memiliki arti khusus bagi saya dan proses menyusui saya dengan anak saya".
Perempuan ini lantas menjelaskan bahwa mengenakan perhiasan tersebut merupakan protes pribadinya yang diam-diam mengenai kondisi yang sering kali kurang ideal untuk memompa ASI di tempat kerja.
Jadi, bagaimana Moms? Mau coba?
(Nila Kusuma Pratiwi - Soesanti Harini Hartono / Nakita.id)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR