Nakita.id - Kegagalan merupakan hal yang sudah bagi setiap orag, tak terkecuali anak-anak.
Namun, untuk menyikapi kegagalan biasanya anak masih sangat labil bahkan seringnya susah untuk mengelola emosi.
Mengajari anak untuk berlapang dada terhadap penolakan dan kegagalan akan membuat mentalnya lebih kuat saat ia dewasa nanti.
Saat anak mengalami kegagalan dalam sebuah kompetesi biasanya mereka lebih sering menangis atau malah menyalahkan diri sendiri.
Padahal, kegagalan itu merupakan hal yang wajar didapatkan.
Dilansir dari Parents.com, Moms dan Dads bisa mengajarkan anak untuk berlapang dada saat mengalami kegagalan agar emosi anak menjadi stabil.
#LovingNotLabelling kali ini sudah merangkum 5 cara untuk mengajarkan anak berlapang dada saat mengalami kegagalan.
1. Menjadi contoh untuk anak
Moms dan Dads adalah contoh pertamanya dalam menghadapi penolakan maupun kegagalan.
Tunjukan padanya sikap positif jika Moms dan Dads sedang menghadapi tantangan tersebut.
Mereka akan mengambil pelajaran dari yang ia lihat.
Melatih diri sendiri untuk berlapang dada terhadap penolakan dan kegagalan adalah langkah awal untuk menularkannya pada anak.
2. Bercerita tentang kesuksesan dan kegagalan
Ceritakan padanya kegagalan maupun keberhasilan Moms dan Dads dari yang sederhana sampai yang rumit.
Biarkan ia mengambil pelajaran dan sisi positif dari yang pernah orangtuanya hadapi.
Dengan menceritakan bagaimana Moms menghadapi kegagalan dan penolakan di masa lalu, anak juga jadi merasa bahwa ia tak menghadapi ini sendirian.
Selain itu, ia bisa meniru kekuatan mental orangtuanya dalam menghadapinya.
3. Berikan pengertian tentang masa lalu dan masa depan
Jika anak sedang kecewa dengan kegagalan dan penolakan yang terjadi di masa kini, ingatkan dia bahwa dahulu ia pernah sukses.
Setelah itu, beri pandangan padanya bahwa ia masih bisa mencobanya lagi di masa depan jika ia berusaha dengan sungguh-sungguh.
Mengajari hal itu akan membuatnya lebih tenang menghadapi masa kini dan akan lebih optimis dalam menjalani masa depan.
Selain belajar untuk berlapang dada, anak juga akan belajar soal kegigihan.
4. Dengarkan anak saat bercerita, berikan ketenangan
Ada kalanya anak tak ingin diceramahi saat ia sedang gagal.
Mendengarkan keluhannya akan membuatnya sedikit lebih tenang.
Selain itu, ia akan merasa bahwa kasih sayang keluarga akan membuatnya merasa punya tempat berlindung yang aman dari kejamnya dunia.
Dukungan utama dari orangtua untuknya akan menguatkan mentalnya.
5. Tahu kapan harus ikut campur
Biarkan anak memiliki pengalaman tentang penolakan dan kegagalan. Dari merasakan itu ia akan belajar dari pengalamannya sendiri.
Mengetahui kapan harus membantu anak dan kapan harus membiarkannya sendirian adalah langkah yang bijak untuk mengajarinya lebih dewasa.
Jika anak terlalu sering dibantu, ia tak akan tahu artinya kerja keras. Jika anak terlalu sering dibiarkan sendiri, ia akan merasa tidak dipedulikan.
Jika kita sebagai orang dewasa masih harus belajar banyak soal berlapang dada terhadap penolakan dan kegagalan, begitupun anak-anak.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR