Nakita.id - Yuni Shara memang dikenal tidak pernah terlalu terbuka dengan kehidupan rumah tangganya dan asmaranya.
Namun baru-baru ini ibu dua anak ini berbagi kisah hidupnya pada Deddy Corbuzier melalui sebuah podcast.
Dalam kesempatan tersebut, Deddy penasaran mengenai keputusan Yuni untuk tetap menjanda selama kurang lebih 12 tahun.
Karena sepengetahuan Deddy, wanita tentu butuh sentuhan pria.
Dari pertanyaan tersebut, Yuni menceritakan trauma yang ia rasakan setelah menjalani rumah tangga dengan Raymond Manthey selama 4 bulan pada 1993 silam.
Kala itu, Yuni yang masih sangat muda mengaku kerap mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga membuatnya trauma akan sentuhan dan tidak nyaman berhubungan seks.
"Dari aku nikah pertama, itu aku sudah di KDRT setiap hari. Itu yang pertama karena aku masih muda, itu kan sangat membekas kan kalau kayak gitu," ujar Yuni.
"Jadi aku enggak terlalu kepengin. Jadi kalau aku misal berhubungan (seks), aku melayani iya."
"Karena KDRT, trus kamu jadi trauma dengan sentuhan? Lu enggak menikmati?" tanya Deddy.
"Iya. Sangat enggak (menikmati) dong. Pura-pura. Aku enggak tau rasanya orgasme. Trus hubungan (seks), susahnya setengah mati," ungkap Yuni.
Tak hanya itu, Yuni bahkan selalu berdoa untuk tidak dipertemukan dengan sang mantan suami.
Meski telah lewat 25 tahun, Yuni merasa tidak perlu bertemu dengan mantan suaminya tersebut.
"Aku berdoa loh Ded, sama Tuhan, tidak dipertemukan lagi sama dia sampai sekarang," tutur kakak Krisdayanti ini.
"25 tahun saya enggak pernah ketemu dan jangan pernah dipertemukan. Enggak usah (ketemu), ngapain?"
Mantan kekasih Raffi Ahmad ini pun blak-blakan seberapa menyakitkan kejadian tersebut dalam hidupnya.
"Sebenernya kalau orang itu, bagus aku enggak gila. Yang dilakukan itu menyakitkan banget kalau dipikirkan secara sadar," bebernya.
Kendati begitu, Yuni merasa semua itu adalah bagian dari jalan hidupnya. "Cuman aku pikir Tuhan ingin saya lewatin itu," jelas Yuni.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR