Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki memiliki kemungkinan 27% lebih tinggi dari kelahiran prematur antara usia gestasi 20 dan 24 minggu.
Risiko 24% lebih besar untuk kelahiran antara 30 dan 33 minggu dan 17% kemungkinan lebih tinggi untuk kelahiran antara 34 hingga 36 minggu.
Selain itu, untuk diabetes gestasional 4% lebih mungkin pada wanita yang membawa anak laki-laki dan pre-eklamsia pada jangka waktu 7,5% lebih mungkin dengan anak laki-laki.
Baca Juga: Benarkah Jenis Kelamin Bayi Bisa Ditentukan pada Suatu Program Kehamilan? Berikut Penjelasan Pakar
Namun penting untuk diketahui bahwa penelitian ini hanya menunjukkan hubungan antara jenis kelamin dan komplikasi kelahiran, bukan hubungan sebab-akibat.
Temuan itu seharusnya tidak membuat ibu-ibu khawatir, tidak peduli apa jenis kelamin anak mereka yang belum lahir, kata Roberts.
Untuk itu, Robert merekomendasikan agar semua ibu hamil makan diet yang baik dan berusaha mempertahankan berat badan yang sehat sebelum hamil.
"Bahkan jika kehamilan itu tidak direncanakan," kata Verburg,
"Masih ada jendela kesempatan bagi seorang wanita untuk mengurangi risikonya untuk komplikasi kehamilan," tambahnya.
Santana-Rivas menyetujui hal ini.
Melalui penelitian ini, ia berpesan bagi para ibu hamil untuk menyadari potensi risiko agar mendapatkan perawatan pra-lahir yang baik.
Sebab program kehamilan untuk ibu hamil akan berbeda tergantung apakah mereka mengandung anak laki-laki atau perempuan, kata para peneliti.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR