Ada sejumlah perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan Women Take Over, seperti Telkomtelstra, Blue Bird, Pan Brothers, Kantar, L'Oreal dan Danone Indonesia.
Menurut Direktur Utama Telkomtelstra, Erik Meijer, perempuan dan laki-laki diperlakukan sama di perusahaannya.
Mereka sama-sama menikmati jam kerja yang fleksibel.
Karena sebagian besar karyawan Telkomtelstra laki-laki, Mr Meijer melihat perlunya upaya untuk meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan di perusahaannya.
"Kami akan mengubah pola pikir bahwa industri TI (Teknologi Informasi) didominasi pria. 70% dari karyawan kami adalah laki-laki, dan 30% sisanya perempuan. Melalui rekrutmen, kami akan terus meningkatkan jumlah karyawan perempuan," ujar Meijer.
Kantar Indonesia juga secara aktif mendukung karyawan perempuan yang ingin mencapai posisi sebagai pemimpin.
"Itu sangat tergantung pada perusahaan jika mereka ingin memberikan jalan untuk mencapai posisi yang lebih tinggi," ujar CEO Kantar, Suresh Subramanian.
"Di perusahaan kami, karyawan perempuan menjadi pemimpin yang percaya diri saat kami memberikan kesempatan yang memadai," ungkapnya.
Sementara Aviliani, Ekonom Senior di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyarankan, agar pihak yang berwenang lebih memperhatikan perubahan dalam kebutuhan dan tuntutan tenaga kerja.
"Sudah saatnya pemerintah memikirkan gelombang baru dari disrupsi angkatan kerja di sektor formal maupun informal," papar Aviliani.
"Banyak orang berpendidikan yang menganggur. Pemerintah dapat menyusun strategi untuk membantu mereka mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan, sehingga mereka mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain," tambahnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | press release IBCWE |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR