Nina menjelaskan, setidaknya ada 3 efek negatif yang perlu disadari dari tindakan labelling pada anak; membatasi minat, membatasi konsep diri, dan membatasi cara orang memperlakukan anak.
Penting diingat, “Efek labelling yang paling signifikan adalah label dari orangtua dan keluarga, karena bagaimana pun itu adalah lingkungan terdekat anak," lanjut Nina.
Besarnya efek labelling bukan hanya dari kedekatan terhadap anak, tetapi juga seberapa sering label itu disampaikan kepada anak.
“Semakin sering itu disampaikan dan intonasinya juga keras, maka itu akan lebih berpengaruh pada anak dibandingkan yang lebih jarang dikatakan dan sambil lalu,” tambahnya.
Para ahli mengatakan, anak yang masih di bawah usia 12 tahun masih sangat mudah terpengaruh oleh labelling yang dilekatkan padanya.
"Bisa dibilang di bawah 12 tahun anak-anak tidak terlalu memfilter apa yang disebutkan atau dibicarakan orang lain," jelas Nina.
Parahnya, anak yang mendapat label negatif bukan tak mungkin akan memiliki konsep diri yang negatif pula.
"Sebetulnya label yang paling signifikan adalah label dari orangtua dan keluarga, karena bagaimana pun itu adalah lingkungan terdekat anak," tegas Nina.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR