Nakita.id - Setelah si kecil lahir, si kecil harus divaksin agar kekebalan tubuhnya meningkat.
Banyaknya vaksinasi untuk si kecil membuat Moms harus jeli, jangan sampai terlewat.
Sebab, kalau terlewat perlindungan tubuhnya terhadap penyakit akan berkurang.
Namun, banyak hal yang selama ini dianggap benar ternyata hanya mitos.
Mitos-mitos ini dapat menghambat tekad orangtua untuk memvaksin si kecil.
Jangan sampai mitos yang Moms yakini benar membuat si kecil tidak jadi divaksinasi.
Baca Juga: Ingin Terhindar dari Gangguan Influenza Selama Musim Liburan? Yuk Cegah dengan Vaksinasi Influenza
Melansir dari what to expect, berikut mitos vaksinasi yang perlu dilupakan
Tidak Boleh Memberikan Lebih dari 1 vaksin sekaligus
Ini hanya mitos. Saat ini Vaksin yang diberikan bersamaan akan sama aman dan efektifkan apabila diberikan secara terpisah.
Hal positif dari memberikan vaksin secara bersamaan artinya si kecil menjadi lebih sedikit menerima suntikan.
Moms juga pastinya tidak tega apabila si kecil harus menerima suntikan terus-menerus di tiap kunjungan.
Si Kecil Tidak Perlu Vaksinasi Jika teman-temannya Sudah Divaksinasi
Beberapa Moms percaya bahwa si kecil tidak perlu divaksinasi apabila teman-temannya sudah divaksinasi.
Apabila seluruh Moms berpikir yang sama maka tidak ada yang memvaksinasi anak mereka sehingga menyebabkan wabah penyakit di lingkungan si kecil tersebar dengan luas.
Selain itu, terdapat penyebaran virus atau bakteri yang tidak melalui penularan dari anak satu ke anak lainnya.
Contohnya penyakit tetanus yang dapat diderita apabila si kecil tergores benda yang berkarat.
Meskipun seluruh temannya sudah divaksinasi, si kecil tetap dapat mengidap tetanus tersebut.
Satu Vaksin Dalam 1 Seri Cukup Memberikan Perlindungan Bagi Anak
Moms perlu memberikan si kecil tiap vaksin yang direkomendasikan oleh dokternya.
Perlu lebih dari satu dosis untuk membuat kekebalan tubuh cukup tinggi dan melindungi terhadap kuman yang berubah seiring waktu seperti flu.
Setiap dosis vaksin menjadi penting karena akan melindungi penyakit menuliar yang dapat menjadi ancaman serius untuk si kecil.
Sehingga apabila seri vaksin dibutuhkan 4 kali suntikan, pastikan si kecil menerima semuanya, seperti difteri.
Baca Juga: Amankah Mengatasi Nyeri Perut Saat Hamil Muda dengan Mengonsumsi Air Jahe? Begini Penjelasannya!
Bagi Bayi Suntikan Sangat Menyakitkan
Rasa sakit akibat vaksinasi hanya sesaat dan tidak signifikan dibanding sakit yang harus diterima si kecil karena tidak divaksinasi.
Untuk mengurangi rasa sakitnya, Moms bisa memegang si kecil atau mengajaknya bercanda ketika disuntik.
Selain itu, Moms juga bisa menyusui si kecil sebelum atau selama vaksinasi untuk mengurangi rasa sakitnya.
Apabila dokter yang dituju sudah menjadi dokter rutin si kecil, Moms bisa menghubungi terlebih dahulu untuk mendapatkan krim penghilang sakit untuk diberikan pada tempat yang akan disuntik.
Si Kecil Tidak Akan Sakit Setelah Divaksinasi.
Hal ini tidak benar karena terdapat beberapa vaksin yang memiliki tenggat waktu sehingga perlu dilakukan vaksinasi lanjutan.
Selain itu, di tahun 2014 di Amerika Serikat terdapat 667 kasus campak dari 27 negara. Memang umumnya diderita yang tidak dilakukan vaksinasi.
Namun, dari hal tersebut artinya meskipun sudah divaksinasi tetap ada kemungkinan masih terserang penyakit.
Oleh karena itu, Moms perlu melakukan pengecheckan bulanan untuk kontrol kesehatan si kecil.
Source | : | what to expect |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR