Nakita.id - Moms sering menerima komentar dari teman sebaya dan anggota keluarga bahwa Si Kecil terlihat kurus.
Menurut Dr Roseline Yap, seorang Ahli Nutrisi dan Anggota Dewan Masyarakat Nutrisi Malaysia, secara global, bahkan dengan meningkatnya prevalensi obesitas anak-anak, kekurangan gizi masih berlanjut sebagai masalah termasuk di Malaysia.
Survei Kesehatan dan Morbiditas Nasional (NHMS) 2015 menemukan bahwa untuk anak di bawah 18 tahun, ada prevalensi 8% untuk ketipisan dan pemborosan, dengan berat badan di bawah 13%.
Anak laki-laki berusia 5-9 tahun ditemukan paling tinggi dalam prevalensi kurus.
Haruskah Moms Khawatir?
Dianjurkan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil secara teratur, dengan mengukur berat dan tinggi badan untuk menghitung indeks massa tubuh (BMI).
BMI (Body Mass Index) atau cara menghitung masa tubuh adalah cara terbaik untuk menilai apakah berat badan sesuai dengan seharusnya, sehat atau tidak.
Kemudian, gunakan grafik referensi pertumbuhan yang sesuai (BMI forage chart) untuk mengetahui apakah BMI jatuh dalam kisaran normal, kurang berat, atau kelebihan berat badan.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan jika BMI Si Kecil tidak berada dalam kisaran normal, dan bila ada tanda-tanda mengkhawatirkan lainnya seperti nafsu makan yang buruk atau penurunan berat badan yang parah.
Hal yang Dapat Moms Lakukan Jika Si Kecil Kurus
Source | : | mypositiveparenting |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR