Membesarkan Anak-anak yang Bertanggung Jawab
Bantu Si Kecil memahami hubungan antara tindakannya dan reaksi yang dihasilkan dengan menunjukkan contoh-contoh kehidupan nyata (misalnya ia tidak menyimpan mainannya saat seseorang mungkin menginjaknya dan terluka).
Konsisten dengan disiplin dan aturan, karena tanggung jawab juga mencakup akuntabilitas.
Ia perlu belajar menerima konsekuensi dari kata-kata, tindakan, dan keputusannya.
Jangan segera memenuhi kebutuhan Si Kecil atau menyerah pada semua tuntutannya.
Ini memberikan kesempatan bagi Si Kecil untuk mentolerir frustrasi, menunda kepuasan, menjadi kurang impulsif dan kurang mementingkan diri sendiri.
Selain itu, Moms juga bisa sambil memahami bahwa mereka juga merupakan bagian dari sistem kerja yang lebih besar.
Bangun rasa kemampuan dan harga diri Si Kecil dengan mengakui perilaku yang bertanggung jawab.
Ketika Si Kecil percaya bahwa dirinya dapat menangani tantangan dan memberikan kontribusi, ia lebih cenderung memenuhi kewajibannya dan merasa baik tentang mengambil tanggung jawab.
Menjadi jujur bisa sulit bagi Si Kecil, mereka takut akan akibatnya.
Karena itu, jika Moms ingin Si Kecil datang kepada Moms dengan kejujuran atau mengakui kesalahannya saat ditanya, Moms harus bersikap tenang.
Meskipun sebenarnya Moms ingin mengekspresikan ketidakpuasan atau rasa kesal terhadap perilaku buruk yang dilakukan Si Kecil.
Beri tahu mereka bahwa semua orang membuat kesalahan tetapi yang paling penting adalah berani jujur, belajar dari kesalahan itu, dan mencoba memperbaikinya lagi.
Kemudian, pujilah kejujurannya jika dia mengakui kesalahan atau kesalahannya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | mypositiveparenting |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR