Nakita.id - Moms yang punya anak kecil dan sangat aktif secara fisik memang menggemaskan.
Namun kadang orangtua dibuat naik darah saat anak bersikap terlalu agresif.
Salah satu yang sering dilakukan adalah memukul.
#LovingNotLabelling, Moms jangan buru-buru memberi cap anak nakal dan bandel.
Biasanya anak melakukan hal semacam itu sebab dirinya tak lagi bisa menahan emosinya.
Berikut tips dikutip dari Kompas.com, yang bisa Moms terapkan untuk menghentikan kebiasaan anak yang sering memukul.
1. Mengabaikan
Jika anak mulai memukul coba Moms mengabaikan, meski ini memang bertolak belakang namun ada baiknya untuk dicoba.
Menurut Ralphi Jacobs dari Simply on Purpose, orangtua tidak seharusnya memberi perhatian pada perilaku-perilaku negatif anak.
Sebab memberinya perhatian hanya akan membuat anak semakin parah.
Pendapat dari Ralphi Jacobs ini juga didukung oleh Catherine Pearlman, yang menyebut jika mengabaikan anak kadang merupakan respons terbaik.
"Reaksi apa pun terhadap perilaku mengganggu tersebut akan memberikan dampak negatif yang berpotensi menyuburkan perilaku tersebut," menurut Catherine dikutip dari Kompas.com.
2. Melepaskan dari situasi tersebut
Lauren Turner seorang penulis isu parenting di Pop Sugar, lebih memilih pergi meninggalkan anaknya yang saling memukul.
Terkecuali jika emosi anak-anaknya sudah tidak terkontrol, maka ia harus melepaskan dari situasi tersebut.
Dengan cara menghampiri dan mengalihkannya untuk melakukan kegiatan lainnya.
3. Memuji untuk hal yang positif
Turner memberikan contoh jika anaknya tengah bermain dan bertengkar dengan saudaranya, maka dia akan menunggu sampai berhenti melakukan.
Lalu ia akan melakukan hal positif untuk memberikan perhatian pada anaknya.
Sehingga anak-anaknya tertarik untuk ikut melakukan hal yang positif, saat itulah mereka akan kembali ngobrol.
Tak ada salahnya jika kemudian Moms justru memberikan pujian pada anak.
4. Fokus pada anak lainnya
Jika putra putri Moms sering memukul anak lain di luar rumah, maka fokus utama Moms lebih baik ditujukan pada anak yang dipukul.
Kebiasaan anak yang memukul anak lain tidak bisa diabaikan begitu saja.
Moms bisa coba dekati anak lain tersebut dan menanyakan kondisinya, lalu meminta maaf.
5. Mengajari perilaku yang benar
Mengajari anak melakukan sesuatu yang benar menurut Ralphie harus dilakukan secara hati-hati.
Pasalnya tidak setiap kondisi anak bisa menerima apa yang diajarkan oleh orangtuanya.
Saat anak sedang emosi, itu bukanlah waktu yang disarankan untuk mengajarinya perilaku yang benar.
Moms bisa berikan pujian saat anak melakukan interaksi yang positif dengan sahabat atau saudaranya.
Lalu Moms bisa menyampaikan perilaku yang tepat pada anak saat mereka berinteraksi dengan orang lain.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR