Nakita.id - Tentunya tiap Moms dan Dads ingin membesarkan si kecil dengan cara terbaik.
Dapat dipastikan juga tidak ada Moms dan Dads yang ingin membesarkan si kecil menjadi sosok yang manja.
Namun, terkadang dengan dalih ingin memberikan yang terbaik malah berujung memanjakan si kecil.
Tentunya sifat manja ini apabila dibiarkan akan terbawa hingga ia besar dan sulit menjadikannya sosok yang mandiri.
Moms perlu memahami situasi apa saja yang menjadi tanda bahwa si kecil memiliki sifat yang manja untuk mencegahnya berkelanjutan.
Melansir dari bright side ternyata terdapat pola dari si kecil yang dapat dideteksi sebagai sosok anak yang manja
Hanya Sopan Dengan Orang yang Tidak Dikenal
Si kecil akan menunjukkan sopan santunnya ke orang tidak dikenal dibandingkan dengan keluarga seperti ucapan terima kasih.
Tentunya sopan santun yang tidak ditunjukkan ke keluarga bukan artinya ingin menyakiti atau disengaja.
Hal itu karena si kecil menerima apapun yang diberikan oleh Moms atau Dads begitu saja.
Psikolog mempercayai bahwa perilaku seperti itu dapat menyebabkan masalah dengan hubungan interpersonal di masa yang akan datang.
Hal itu karena Moms atau Dads kurang mengajarkan si kecil untuk bersyukur pada orang-orang terdekatnya.
Baca Juga: Ngeri! Raffi Ahmad Nyaris Kecopetan di Italia hingga Kejar-Kejaran dengan Karyawannya, Warganet:
Tidak Mau Membantu Pekerjaan Rumah
Tiap Moms dan Dads memiliki tanggung jawab untuk membantu si kecil tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
Hal itu bisa dimulai dengan melihatnya apakah si kecil mau ikut membantu pekerjaan rumah secara sukarela.
Pekerjaan rumah di sini bukanlah harus menyapu, mengepel, hingga membersihkan kebun setiap harinya.
Pada usia 3 tahun, si kecil seharusnya sudah dapat membereskan mainannya sendiri.
Di usia 5 tahun, pekerjaan rumah dengan tugas sederhana sudah bisa mereka lakukan seperti menyapu ruangan bermainnya dan bantu mencuci buah yang ingin dimakan.
Namun, jika si kecil tidak mau terlibat dalam pekerjaan rumah yang sederhana maka mereka akan sulit menghadapi kehidupan ketika mereka dewasa.
Si kecil terbiasa merasa Moms dan Dads sudah bisa melakukan segala halnya dan dapat membantunya sehingga tidak ada daya juang untuk dirinya.
Tidak Mengerti Berharganya Uang
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak yang manja cenderung tidak mandiri secara finansial dan memiliki peluang besar untuk berhutang ketika tumbuh dewasa.
Mereka terbiasa dengan seluruh keinginannya yang menjadi kenyataan tanpa usaha.
Hal itu yang membuat mereka akan berhutang untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memikirkan bagaimana membayarnya.
Moms perlu beri tahu si kecil bahwa uang tidak muncul begitu saja dan bisa mereka gunakan sesuka hati.
Moms dan Dads perlu beri tahu bahwa mendapatkan uang diperlukan kerja keras.
Baca Juga: Ngeri! Raffi Ahmad Nyaris Kecopetan di Italia hingga Kejar-Kejaran dengan Karyawannya, Warganet:
Selalu Ingin Seluruh Waktu Orang Tuanya
Ketika sudah memiliki anak pastinya waktu Moms dan Dads lebih banyak tersita untuk memerhatikannya atau mengajaknya bermain serta berlibur.
Namun, keinginan memiliki seluruh waktu Moms dan Dads merupakan tanda bahwa si kecil sangat bergantung pada anggota keluarganya.
Moms harus memberikan perhatian ke si kecil tetapi perlu juga diberi tahu bahwa Moms dan Dads juga membutuhkan waktu untuk mengurusi kebutuhan lainnya.
Beritahu si kecil secara perlahan bahwa Moms perlu me time seperti ke salon atau berkumpul dengan teman sekitar 2-3 jam.
Berikan pengetian bahwa mengambil 2-3 jam tidak akan mengurangi perhatiannya kepadanya.
Baca Juga: Ramalannya Selaras, Roy Kiyoshi dan Mbak You Kompak Peringatkan Bencana di Akhir Tahun 2019:
Mudah Merasa Bosan
Si kecil cepat merasa bosan atas yang sedang mereka lakukan juga bisa menjadi salah satu tanda sosok manja.
Pada usia 1 tahun, seharusnya si kecil sudah bisa berkonsentrasi atas kesibukannya sekitar 15 menit.
Sedangkan untuk usia 3 tahun, umumnya sudah dapat mencari kesibukan sendiri untuk menghiburnya di kala bosan.
Namun, apabila si kecil manja mereka akan cenderung menunggu Moms atau Dads untuk mengajaknya bermain atau memberi tahunya apa yang seharusnya dilakukan.
Baca Juga: Sering Pamer dan Foya-Foya, Hotman Paris Ungkap Alasannya Sengaja Lakukan Hal Tersebut,
Moms dan Dads tidak perlu memberikan mainan yang banyak untuk si kecil agar ia tidak cepat bosan.
Menurut sebuah penelitian, semakin banyak mainan yang si kecil miliki maka mereka akan sulit berkonsentrasi untuk mengembangkan kreativitas.
Cukup belikan mainan yang sekiranya disukai atau dapat meningkatan kreativitas.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR