Nakita.id - Sebuah unggahan netizen di Facebook viral dan membuat publik heboh, terekam sebuah 'retakan' yang muncul di atas laut.
Unggahan menggemparkan itu berasal dari akun warganet dengan nama Muhammad Alexander Zen.
Unggahan itu disertai sebuah foto kompilasi penampakan permukaan laut yang diambil dari ketinggian udara.
Baca Juga: Selama Ini Bungkam Seribu Bahasa Dituding Selingkuh dari Ahok, Sahabat Bongkar Fakta Tentang Veronica Tan pada Ahok
Di atas permukaan laut tersebut terlihat pola yang disebutkan oleh pengunggah sebagai retakan.
Tidak disebutkan dengan pasti di mana dan kapan foto itu diambil.
Akan tetapi, pengunggah menyebutkan gempa Lombok yang terjadi sebelumnya di tahun 2018.
Retakan itu kemudian dikaitkan dengan potensi gempa yang akan terjadi di Pulau Jawa.
Ia pun meminta semua orang untuk banyak berdoa dan tetap waspada.
Tak lupa, pengunggah menyertakan informasi mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menghadapi bencana.
Mengutip Grid.ID, warganet yang mengunggah foto tersebut bahkan menyebutkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mengingatkan kemungkinan gempa itu.
"Nestapa Lombok belum Berakhir laut mulai Retak2 Sudah..
Buat yg lg d pulau Jawa atau ada keluarga d pulau Jawa..
PERBANYAK DO'A...TETAP WASPADA...
Lempeng Jawa Terus Bergerak, LIPI Ingatkan Potensi Gempa.
Sahabat LIPI, LIPI mewaspadai akan terjadinya gempa dengan kekuatan skala besar khususnya di Pulau Jawa beberapa waktu ke depan.
Hal ini akibat meningkatnya aktifitas seismik dengan seringnya terjadi subduksi atau pergerakan lempeng selatan mulai dari Selat Sunda hingga timur Pulau Jawa," tulis akun Alexander.
Namun unggahan asli dari akun Facebook tersebut sudah tak bisa diakses, walau telah banyak yang mengunggah ulang di penjuru dunia maya.
Telah tersebar luas, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasannya menyoal unggahan itu.
"Hoaks. Foto lautan retak yang berpotensi gempa besar di Jawa adalah tidak benar," ujar Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Baca Juga: Si Kecil Sering Bangun di Malam Hari? Coba Rutinitas Ini dan Moms Bisa Tidur Dengan Nyenyak
Seperti dikutip dari Kompas.com, Daryono menjelaskan sejauh ini belum ada alat yang dapat memprediksi terjadinya gempa.
Apalagi bisa menentukan besaran, tempat, dan waktu kejadian secara tepat.
Selain itu, Daryono menjelaskan tidak adanya hubungan antara lempeng yang memengaruhi gempa di Lombok tahun lalu dengan lempeng-lempeng gempa di Pulau Jawa.
"BMKG menegaskan isu mengenai gempa Lombok yang akan memicu aktifnya gempa megathrust Selatan Jawa-Selat Sunda adalah kabar bohong," tegas Daryono.
"Sumber gempa di Lombok tahun 2018 lalu adalah Sesar Naik Flores yang tidak memiliki hubungan langsung dengan zona megathrust di Samudra Hindia.
"Sumber gempa tersebut berbeda dan dipisahkan dengan jarak yang sangat jauh," lanjutnya.
Untuk itu, Daryono mengingatkan seluruh masyarakat untuk jangan pernah percaya dengan ramalan atau prediksi gempa bumi yang tidak berdasar, apalagi ikut menyebarluaskannya.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com,Grid.id |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR