Nakita.id - Beberapa waktu lalu pedangdut Iis Dahlia mengucapkan kalimat yang ternyata berbuntut panjang dengan para pengemudi ojek online (ojol).
Lantaran skandal mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, suami Iis Dahlia yang menjadi pilot pesawat bermuatan barang selundupan itu dapat tuduhan negatif.
Iis Dahlia pun membela sang suami dan terlontar kata-kata yang membandingkan pekerjaan Satrio Dewandono dengan pengemudi ojol.
Sayangnya, pernyataan pedangdut kondang itu justru menuai protes karena dianggap telah merendahkan profesi pengemudi ojek online.
Karena hal ini, rombongan ojek online bahkan sampai mendatangi rumah Iis Dahlia di kawasan Cilandak, untuk menuntut permintaan maaf secara terbuka.
Iis Dahlia kemudian mengunggah sebuah surat terbuka di akun Instagramnya.
Namun, surat terbuka Iis Dahlia masih belum menyelesaikan masalah tersebut, para pengemudi ojol kembali memberikan tuntutan.
Berkaitan dengan permintaan surat klarifikasi pertama mereka yang belum ditanggapi oleh Iis Dahlia, puluhan pengemudi ojol kembali mendatangi kediaman sang pedangdut.
"Kita hanya menyampaikan surat, tidak ada hal lainnya yang ingin kita sampaikan kepada mbak Iis Dahlia, hanya menyampaikan surat klarifikasi yang kedua," kata perwakilan pengemudi, Igun Wicaksono.
"Karena gini, kita sudah kirim surat klarifikasi pertama, di surat klarifikasi pertama belum ada jawaban dari Iis Dahlia," sambungnya.
Melansir Kompas.com, Jumat (27/12/2019), surat somasi para pengemudi ojol tersebut akhirnya diterima oleh pihak Iis Dahlia.
Kuasa hukum Iis Dahlia, Aldila Warganda, menerima surat itu.
Aldila mengatakan jika pihak Iis Dahlia tak masalah dengan adanya somasi yang diajukan oleh para pengemudi ojol.
"Kami dalam prinsipnya tidak ada masalah dengan somasi silakan saja," kata Aldila.
Pada pertemuan tersebut, tampak pula pengawalan dari Kapolsek Cilandak, Kompol Martson Marbun, untuk memberikan pengamanan.
Baca Juga: 10 Tahun Lagi Jakarta Diprediksi Akan Jadi Kota Pertama di Dunia yang Tenggelam, Peneliti:
"Pihak kepolisian telah memberikan pengamanan terhadap kami, karena Ini negara hukum, itu yang harus digarisbawahi. Ini tidak boleh main hakim sendiri, tidak boleh memprovokasi, tidak boleh memberikan ancaman," tutur Aldila.
Para pengemudi yang datang, diwakili oleh Igun, mengatakan jika mereka pun datang dengan niat baik.
Tak ada motif lain, di hari yang hujan itu mereka hanya datang untuk mengantarkan surat somasi kedua pada Iis Dahlia.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR