Nakita.id - Maudy Ayunda dikenal sebagai sosok artis dan juga penyanyi yang pintar, memiliki segudang bakat dan prestasi.
Tak hanya di bidang akademis, karir Maudy juga melejit sebagai publik figur Tanah Air.
Namun siapa sangka, Maudy Ayunda juga pernah menjadi korban beauty bullying atau perundungan.
Parahnya, bullying yang dialami Maudy turut membawa orang-orang di lingkungan tempat ia menempuh pendidikan bersikap meremehkan.
Hal itu diungkap Maudy belum lama ini di hadapan Robert Harianto dalam tayangan Perspektif di kanal YouTube MetroTV, Senin (30/12/2019).
"Aku pernah di-bully dari kelas 5 SD sampai 1 SMP dan itu cukup parah," terang Maudy.
Baca Juga: Lima Tahun Bersama, Maudy Whilhelmina Kenang Sosok Cecep Reza Saat Bermain Dalam Sinetron Bidadari
"Bully-nya tuh kayak gigi kelinci aku dibahas. Kemudian juga mental, fisik dan emosional. Dan anehnya, di umur segitu yang jadi bahan bully tuh juga sesuatu yang menurut aku gak rasional sih," jelasnya.
"Tiba-tiba aja kayak segerombolan orang gak suka sama kita tanpa alasan, dan itu sesuatu yang susah untuk di-handle seorang anak kecil," imbuhnya.
"You don't know why they don't like you. Dan mungkin juga aku ada beberapa situasi di mana jatuhnya membuat aku di-underestimate," kenangnya.
Robert langsung memotong ucapan perempuan di sampingnya itu, "Sama siapa?".
"Macem-macem. Mungkin karena aku dulu waktu sekolah sambil bikin album, main film dan lain-lain, mau guru, kepala sekolah atau whatever itu akhirnya jadi meragukan kemampuan akademis aku," terang Maudy.
Baca Juga: Lakukan Ini Agar Si Kecil Sehat dan Liburan Tetap Menyenangkan Saat Musim Hujan
"Pemikiran mereka itu kayak, 'Ya udah kalau kamu sibuk itu pasti gak bisa lah akademisnya bagus," imbuhnya.
Diakuinya juga, gurunya juga sempat memberikan nilai 'forecase' sebagai bantuan untuk dirinya di sekolah.
Tapi bantuan tersebut malah membuat Maudy bertanya-tanya, sedangkan nilainya sebenarnya masih dibilang cukup bagus.
"Aku inget banget dulu itu sampai gak dikasih nilai 'forecase' yang bagus gitu, walaupun nilai-nilai aku sebelumnya bagus," kenangnya.
"Tapi waktu aku tanya ke gurunya kenapa nilai 'forecast' aku gak bagus, katanya, 'Ya karena kan kamu ngartis. Gak mungkin nanti waktu ujian kamu beneran jadi bagus," jelasnya.
Namun dengan mengalami bully, dipandang sebelah mata, hingga diremehkan justru membuat Maudy seolah tertantang.
Ia pun berusaha membuktikan bahwa apa yang diragukan orang-orang itu tidak benar.
"Kalau aku pikir-pikir, mungkin hal seperti itu jadi menantang buat aku ya," ujarnya.
"Makanya aku ada satu quote di buku, 'When people underestimate you, that's your biggest competitive advantages. Itu menjadi keuntungan buat kamu kalau misal orang underestimate. Karena they don't see you coming," pungkasnya.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR