Nakita.id - Eating disorder merupakan suatu kebiasaan tentang gangguan pola makan seseorang.
Seseorang yang mengalami kebiasaan eating disorder cenderung memiliki pola makan yang tidak teratur.
Gangguan makan yang dimaksud adalah apabila seseorang tidak makan selama berhari-hari.
Baca Juga: Suka Ngemil? Hati-Hati Terkena Binge-Eating Disorder. Ini Cirinya
Atau bisa juga ditandai dengan mengonsumsi makanan yang terlalu berlebih.
Seseorang yang mengalami eating disorder seringkali tidak menyadari adanya gangguan pada pola makannya.
Banyak orang yang menganggap hal tersebut merupakan hal yang sangat wajar terjadi.
Akibatnya hal itu akan menyebabkan bahaya bagi kesehatan orang yang mengalami eating disorder tersebut.
Tiga jenis gangguan pola makan yang paling umum adalah sebagai berikut.
1. Anorexia Nervosa
Moms atau Dads yang menderita anoreksia nervosa biasanya akan memiliki rasa takut yang obsesif untuk menambah berat badan.
Penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan persepsi citra tubuh yang tidak realistis.
Banyak orang dengan anoreksia nervosa akan dengan keras membatasi jumlah makanan yang mereka konsumsi dan menganggap diri mereka kelebihan berat badan, bahkan ketika mereka jelas kekurangan berat badan.
Baca Juga: Ragam Faktor Ini Efektif Picu Emotional Eating, Salah Satunya Kebiasaan Orangtua
Anoreksia dapat memiliki efek merusak kesehatan, seperti kerusakan otak, kegagalan multi-organ, kehilangan tulang, kesulitan jantung, dan infertilitas.
Risiko kematian paling tinggi pada individu dengan penyakit ini.
2. Bulimia Nervosa
Gangguan pola makan ini ditandai dengan pesta makan berulang yang diikuti oleh perilaku mengkompensasi makan berlebihan, seperti muntah paksa, olahraga berlebihan, atau penggunaan obat pencahar atau diuretik secara ekstrem.
Pria dan wanita yang menderita bulimia mungkin takut kenaikan berat badan dan merasa sangat tidak bahagia dengan ukuran dan bentuk tubuh mereka.
3. Binge Eating Disorder
Individu yang menderita binge eating disorder akan sering kehilangan kendali atas pola makannya.
Berbeda dari bulimia dam nervosa, episode pesta makan tidak diikuti oleh perilaku kompensasi, seperti membersihkan, puasa, atau olahraga berlebihan.
Karena itu, banyak orang yang menderita BED mungkin mengalami obesitas dan berisiko lebih tinggi terkena kondisi lain, seperti penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Kenali 'Emotional Eating', Berisiko Obesitas dan Anoreksia Pada Anak
Berikut beberapa gejala apabila Moms mengalami gangguan pola makan atau eating disorder sebagai berikut:
1. Diet kronis meskipun berat badannya sangat kurang.
2. Fluktuasi berat badan konstan.
3. Obsesi dengan kalori dan kandungan lemak makanan.
4. Terlibat dalam pola makan ritualistik, seperti memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil, makan sendirian, atau menyembunyikan makanan.
5. Fiksasi lanjutan dengan makanan, resep, atau memasak individu dapat memasak makanan yang rumit untuk orang lain tetapi menahan diri untuk tidak mencicipinya.
6. Tahap depresi atau lesu.
7. Menghindari fungsi sosial, keluarga, dan teman. Dapat menjadi terisolasi dan ditarik.
8. Beralih di antara periode makan berlebihan dan puasa.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | eatingdisorderhope.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR