Nakita.id - Kabar meninggalnya Lina, mantan istri Sule belakangan jadi sorotan publik.
Lina sendiri mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (04/01/2020) dini hari.
Kepergian Lina tentu membuat keempat anaknya dari Sule terpukul.
Meski sang ibunda telah memiliki sosok pendamping baru.
Nyatanya tak menyurutkan kasih sayang Sule dan keempat anaknya pada mendiang Lina.
Lina sendiri jarang membagikan kabar keluarga barunya usai cerai dengan Sule.
Kabar terakhir yang dibagikan adalah Lina memiliki bayi dari pernikahannya dengan Teddy.
Masuknya Teddy dalam kehidupan Lina ternyata tak mulus.
Suami mendiang Lina tersebut sempat dicap sebagi perebut istri orang.
Selama ini bungkam, kini Teddy berkilah dan tak terima disebut seperti itu.
Teddy mengisahkan alasan mendasar perpisahan Lina dan Sule.
Bisa dibilang hidup Lina bersama Sule sedang berada di puncak kejayaan.
Rumah mewah dengan sederet fasilitas tentu tersedia.
Menurut Teddy, ternyata dikelilingi kemewahan tak membuat Lina nyaman.
"Ada tanda tanya besar ibaratnya kenapa ninggalin Keraton atau rumah besar segitu terus mau hidup sama saya ibaratnya," kata Teddy.
"Karena ya emang enggak ada kenyamanan, makanya di situ sidangnya ada di situnya cuman Bunda Lina enggak ngebeberin cuman kasusnya diangkatnya KDRT aja," ujar Teddy.
Tak cukup sampai di situ saja, Teddy yang bukan dari kalangan selebritas ini juga mengungkap penghasilannya yang juga tak kalah fantastis.
Teddy pun membantah keras jika dirinya menelantarkan mendiang Lina semasa hidupnya.
"Saya bilang terakhir ke Australia (kerja) ke Malaysia ada tanggalnya, enggak bulan-bulan kemarin.
"Itu sebelum nikah malahan, masih apa dibilang itu saya nyari kerja kan di luar karena terbiasa nyari percepatan waktu buat nyari uang itu kalau di sini sebulan di sana bisa dua hari (gaji).
"Itungan gaji di sana kalau sehari bisa Rp2 juta," kata Teddy dikutip Nakita.id dari kanal YouTube 'Cumi cumi' (5/01/2020).
Wah, kalau sehari bisa Rp2 juta, dalam sebulan bisa mencapai puluhan juta ya Moms?
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR