Nenek Arpah juga mengatakan, penipuan itu berawal saat dirinya diajak pergi ke Bogor oleh sang penipu yakni AKJ.
“Saya pikir kan dia abis beli tanah saya ya 196 meter persegi, ya sudah saya ikut dia saja. Saya sama suami saya saat itu,” ucap Arpah.
Tak ada kecurigaan Arpah kala itu untuk ikut AKJ ke Bogor. Namun, sesampainya di Bogor ternyata ia dibawa ke kantor notaris.
Kala itu, nenek Arpah pun diminta menandatangani dokumen yang ia tidak diketahui isinya karena ia buta huruf dan tulis.
“Saya mau diajak jalan-jalan bilangnya. Waktu itu tidak tahu-menahu, terus saya tanda tangan ambil alih tanah 103 meter persegi saya. Saya tidak ikhlas, saya tidak niat menjualnya. Emang AKJ awalnya aja baik tapi dia jahat,” katanya.
Setelah menandatangani dokumen, Arpah saat itu diberi uang Rp 300.000 yang menurut AKJ hanya untuk jajan.
“Dia bilang uang yang diberikan kepada saya untuk jajan, ya sudah saya terima aja namanya buat jajan,” ujar Arpah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR