Nakita.id - Anak cenderung memiliki kulit yang sangat halus dan juga lembut, ketika anak-anak tumbuh mereka cenderung harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada.
Tak jarang kondisi lingkungan menyebabkan efek bervariasi bagi kesehatan Si Kecil, salah satunya ialah kondisi kesehatan kulit.
Moms harus sangat pandai merawat kulit Si Kecil karena pada dasarnya kulit mereka rentan terhadap infeksi.
Baca Juga: Jerawat Tak Kunjung Sembuh? Mungkin itu Virus Moluskum! Ini Gejalanya
Infeksi kulit yang seringkali dialami para Si Kecil ialah moluskum kontagiosum.
Moluskum ini merupakan kondisi di mana kulit Si Kecil dipenuhi dengan bintil atau benjolah merah kecil di kulit mereka.
Moluskum terjadi karena virus namun Moms tak perlu khawatir biasanya moluskum ini bisa hilang dengan sendirinya.
Benjolan ini juga tidak meninggalkan bekas luka meskipun tidak dirawat.
Namun, idealnya, benjolan terus terlihat minimal selama dua bulan.
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, benjolan ini dapat bertahan hingga empat tahun.
Infeksi kulit ini dapat menyebar dengan sangat cepat.
Moluskum bisa menyerang dengan mudah ketika Si Kecil melakukan kontak fisik dengan seseorang yang sudah menderita moluskum.
Selain itu, moluskum juga dapat menyebar apabila Si Kecil menyentuh benda-benda seperti bantal, sapu tangan, handuk, dll, yang telah terkontaminasi oleh virus ini.
Baca Juga: Mudah Menular dan Lama Penyembuhannya, Kenali Gejala Moluskum Kontagiosum Pada Anak
Virus ini dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang kuat.
Jika Si Kecil mengalami moluskum sebaiknya Moms segera membawanya ke dokter spesialis kulit anak.
Biasanya dokter akan memberikan opsi pengobatan dari moluskum ini.
Perawatan paling efektif yang biasanya disarankan dokter adalah sebagai berikut:
1. Cryotherapy
Melalui pengobatan ini, biasanya nanti setiap benjolan dibekukan menggunakan nitrogen cair.
2. Kuretase
Pengobatan dengan cara ini dokter akan menusuk benjolan tersebut dan kulit yang terkena dikerok untuk menghilangkan virus.
Baca Juga: Anak Miliki Benjolan Seperti Jerawat? Bisa Jadi Moluskum Kontagiosum, Obati dengan Bahan Alami Ini!
3. Terapi laser
Setiap benjolan dihancurkan menggunakan laser.
4. Terapi topikal
Krim yang mengandung bahan kimia atau asam diterapkan pada benjolan untuk mendorongnya mengelupas.
Jika ada banyak benjolan, maka beberapa sesi mungkin diperlukan.
Anestesi ringan mungkin diberikan kepada anak jika dia merasa sakit selama sesi perawatan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR