Nakita.id - Setelah menjadi keluarga Ruben Onsu, Betrand Peto harus rela meninggalkan keluarganya yang ada di kampung halaman.
Sebelumnya, telah dilakukan upacara menyerahkan hak asuh dari ayah kandung Betrand ke Ruben dan Sarwendah.
Tahukah, Moms, beberapa waktu lalu Betrand tertangkap kamera berderai air mata di pelukan Ruben dan Sarwendah loh.
Hal itu terlihat dari acara Brownis yang diunggah ulang di kanal YouTube ashabul kahfi.
Saat itu Ruben dan keluarganya sedang berlibur ke Italia untuk menghabiskan liburan akhir tahun.
Mulanya, terlihat Thalia sedang mempraktikkan bagaimana saat Betrand bernyanyi.
Terlihat pula saat Ruben dan rombongannya menikamti makan siang di sebuah restoran.
Usai makan, mereka melanjutkan perjalanan menuju Menara Pisa.
Sebelum sampai ke tujuan, mereka menyempatkan diri untuk berhenti di rest area untuk buang air kecil atau sekedar foto-foto.
Namun, tiba-tiba terlihat Betrand memeluk Ruben dan ternyata ia sedang menangis.
Menurut Ruben, anaknya itu menangis terharu karena bisa datang ke tempat indah itu.
"Dia itu nangis terharu bisa ke sini dan segala hal. Kakak itu hatinya lembut," ungkap Ruben.
Betrand terlihat cukup lama memeluk ayahnya sembari menangis.
Saat Sarwendah mendekat, Betrand beralih memeluk bundanya.
"Dia (Betrand) seneng, dari kemaren selalu ngomong 'Kakak mimpi apa ya'," jelas Ruben.
Sarwendah tertawa sembari melihat wajah anaknya.
"Jangan ketawa terus nanti Kakaknya nangis loh," ujar Thalia sembari berteriak.
Baca Juga: Mengalami Insomnia Saat Hamil? Coba 4 Cara Ini untuk Mengatasinya
"Kak jangan nangis Kak, banyak orang Kak," ujar Thalia lagi pada Betrand.
Selanjutnya, terdengar lagi suara tertawa hingga Thalia gregetan.
"Jangan ketawa dua-duanya," teriak Thalia.
"Kakak terharu, ini kaya di film-film akhirnya bisa ke sini," ujar Betrand sembari memeluk bundanya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR