Tak hanya kesulitan membiayai persalinan anak pertamanya, rupanya Riska juga memiliki tanggungan lain yang harus ia bayar empat kali dalam sebulan.
Riska menyebut jika dirinya pernah meminta pinjaman pada orang hingga terlilit utang.
"Kami meminjam kepada tiga bang emok, ada yang harus dibayar setiap Senin dan Kamis, lalu ada yang per dua minggu, kalau ditotal perbulan kami harus bayar cicilan Rp 1,8 juta," ujarnya.
Jumlah yang harus ditanggung Riska dan suaminya jauh dari gaji yang didapatkan oleh Yanto.
Riska menyebut dirinya terpaksa untuk meminjam lantaran rumah yang ia tempati sudah tak layak untuk ditempati.
Bukan saja tak layak huni, tetapi ia juga harus membagi tanah 10 meter itu menjadi tiga bagian.
Untuk dirinya sendiri, warung ibunya, dan untuk adiknya.
Meningkatnya kebutuhan yang harus ia penuhi, Riska berharap agar ia mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Dikutip dari TribunWow.com, Rudi selaku Sekdes Rahong mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh warganya itu.
"Dilihat dari program memang sudah siaga walaupun keadaan ekonominya belum mampu pihak desa bangga punya warga seperti itu," kata Rudi.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | TribunWow,Tribunjabar |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR