Jika benar usahanya ditutup, kemungkinan banyak pihak yang akan rugi.
Pasalnya, katanya setiap bulan ia bersedekah pada janda-janda hingga anak-anak yang kurang mampu.
"Nanti saya minta bantuan ulama atau siapa, tak ajak keliling (ulama), tak jak mutus semua yang sedekah-sedekah saya, saya udah nggak bisa lanjut. Karena wong aku dapate (dapatnya) uang dari pasien-pasien itu saya sedekah-sedekahkan, untuk mereka sekolahe, untuk janda-janda tua," ujarnya.
Lebih lanjut, Ningsih Tinampi menjelaskan berapa banyak pihak yang dirugikan jika usahanya ditutup.
"Misalkan 1.000 (orang) per Rp200 ribu, sudah berapa? Itu per bulan loh saya mengeluarkan," jelasnya.
"Trus saya memberi makan pasien setiap hari, sekitar 500, 600 orang, per hari. Saya tidak pernah memungut biaya apa pun. Siapa yang mau ganti rugi juga? Banyak kegiatan sosial dengan hasilnya ini," tambahnya.
"Soal aku mengutarakan, bisa manggil rosul manggil ini, itu loh saya udah minta maaf, kurang opo ngono loh, dikejar-kejar terus," tukasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR