1. Mencegah penyakit
Waktu 30-40 hari sebaiknya rambut kemaluan adalah perhitungan yang cermat.
Karena saat itu, buku kemaluan sudah semakin lebat.
Dikhawatirkan, bulu-bulu itu mengganggu aktivitas seksual juga perawatan kebersihannya pun lebih sulit karena biasanya lembap.
Kelembapan ini dapat membuat bibit penyakit tumbuh subur.
Apalagi, bila Moms sedang datang bulan.
Ini berbeda bila rambut kemaluan dicukur, selain terlihat lebih bersih, juga lebih mudah terhindari ketidaknyamanan dan penyakit.
2. Terhindari dari Bau Tak Sedap
Saat beraktivitas, baik itu yang berat atau ringan, dapat memicu keringat.
Nah, apabila bulu kemaluan tidak dicukur, keringat akan tertahan dan menyebabkan tingkat kelembapan meningkat.
Jika tidak diatasi, kondisi tersebut dapat menyebabkan infeksi, bahkan keputihan bagi kaum wanita.
Dengan mencukur rambut kemaluan, maka partikel kotoran dan sel-sel kulit mati akan lebih mudah dibersihkan saat mandi dan aroma tidak sedap pun hilang.
Memastikan rambut kemaluan tetap tipis akan mencegah bersarangnya tungau/ kutu kelamin (jenis Phthirus pubis).
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR