Nakita.id - Maraknya kabar mengenai virus mematikan yang kini menyebar nampaknya membuat banyak orang khawatir.
Dikutip dari Kompas, virus Corona yang mulai merebak beberapa hari lalu ini telah menjangkiti ratusan orang di China.
Bahkan kabar terbaru mengumumkan 18 orang di China meninggal dunia lantaran positif terinfeksi virus Corona.
Virus baru ini disebut-sebut sebagai virus mematikan yang berbahaya berasal dari kota Wuhan, China.
Dalam waktu singkat, penyebaran virus ini sudah mencapai ke beberapa negara seperti Thailand, Hongkong, Macau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Amerika, dan Vietnam.
Para ilmuwan di Universitas Peking mengklaim bahwa virus mematikan itu ditularkan ke manusia dari kebiasaan masyarakat China memakan hewan berbahaya ini.
Dugaan sementara hewan liar tersebut adalah kelelawar atau ular, meskipun sampai saat ini belum dapat dibuktikan.
Pasar Seafood Huanan sendiri adalah pasar tradisional yang menjual bebagai barang kebutuhan sehari-hari.
Namun pasar ini juga menjual benda tak lazim, termasuk hewan liar hidup atau siap olah.
Sebut saja rubah, anak serigala, burung merak, unta, burung unta, koala, dan landak.
Penjual di pasar tersebut juga menawarkan jasa potong dan pengiriman bagi konsumen yang ingin membeli hewan eksrem tersebut.
Baca Juga: Jauh Sebelum Tahu Dirinya Bakal Menduda, Rahasia Sahrul Gunawan Dibocorkan Sahabat Dekat, Kepincut Janda dari Zack Lee?
Menurut ekonom politik independen, Hu Xingdou, alasan budaya, ekonomi, dan politik masih jadi alasan mengapa orang China suka makan hewan liar dan eksotis.
“Orang China melihat makanan sebagai suatu kebutuhan utama. Karena kelaparan adalah ancaman yang besar dan bagian tak terlupakan dari sejarah negeri ini,” ujar Hu seperti dilansir dari South China Morning Post.
“Mungkin banyak orang China yang tak lagi bermasalah dalam hal makanan. Namun memakan daging, organ, atau bagian dari hewan atau tumbuhan langka telah menjadi identitas bagi sebagian orang," tambahnya.
Peneliti Australia, Lin-Fa Wang dan Hugh Field menemukan bahwa kelelawar kemungkinan adalah reservoir alami virus SARS yang mematikan yang melanda Cina selatan pada 2002.
Virus ini pernah menggegerkan dunia karena menewaskan lebih dari 700 orang dan membuat ribuan orang jatuh sakit.
Mengutip dari The Sun, kelelawar diketahui membawa virus Ebola dan virus Marburg, yang bisa menular ke manusia lewat interaksi.
Pakar percaya bahwa virus mematikan itu adalah virus RNA, yang berarti kecepatan mutasinya 100 kali lebih cepat daripada virus DNA.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | The Sun,kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR