Menurut ekonom politik independen, Hu Xingdou, alasan budaya, ekonomi, dan politik masih jadi alasan mengapa orang China suka makan hewan liar dan eksotis.
“Orang China melihat makanan sebagai suatu kebutuhan utama. Karena kelaparan adalah ancaman yang besar dan bagian tak terlupakan dari sejarah negeri ini,” ujar Hu seperti dilansir dari South China Morning Post.
“Mungkin banyak orang China yang tak lagi bermasalah dalam hal makanan. Namun memakan daging, organ, atau bagian dari hewan atau tumbuhan langka telah menjadi identitas bagi sebagian orang," tambahnya.
Peneliti Australia, Lin-Fa Wang dan Hugh Field menemukan bahwa kelelawar kemungkinan adalah reservoir alami virus SARS yang mematikan yang melanda Cina selatan pada 2002.
Virus ini pernah menggegerkan dunia karena menewaskan lebih dari 700 orang dan membuat ribuan orang jatuh sakit.
Mengutip dari The Sun, kelelawar diketahui membawa virus Ebola dan virus Marburg, yang bisa menular ke manusia lewat interaksi.
Pakar percaya bahwa virus mematikan itu adalah virus RNA, yang berarti kecepatan mutasinya 100 kali lebih cepat daripada virus DNA.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Sun,kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR