Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.
Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997.
Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.
Menurut catatan CDC, flu burung menewaskan sekitar 455 orang dari seluruh dunia.
Lantas mengapa sejumlah virus berbahaya muncul di China?
Konsultan infeksi RS Dr. Soetomo, Dr. dr. Dominicus Husada SpA.K. menjelaskan berbagai virus mematikan bisa muncul di China antara lain karena sejumlah hal.
Pertama mulai dari luasnya wilayah China, populasi China yang sangat besar, hingga pola hidup dan pola makannya tidak umum. "Pola hidup dan pola makan makanan eksotik itu populer di China," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/01/2020).
Dominicus juga membenarkan bahwa beberapa virus yang mewabah berawal dari kebiasaan makan makanan yang tidak lazim.
Bahkan beberapa hewan menjijikkan seperti tikus atau kelewar pun disantap.
"Tepat. Itu yang dilakukan di Wuhan. Sempat menurun sejenak, lalu naik lagi (kasusnya)," kata dia.
Dugaan sementara coronavirus di Wuhan berasal dari kelelawar. "Selama ini salah satu sumber utama penular virus-virus tak dikenal termasuk coronavirus adalah kelelawar," imbuhnya.
Tak hanya hewan yang disantap sangat menjijikkan, proses pengolahan makanan pun konon jauh dari kata aman dan sehat.
Seorang netizen bernama Michelle Natalia membagikan postingan agar berhati-hati saat makan makanan jalanan di China.
Berikut postingannya:
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Facebook,kompas |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR