Seperti yang Bunda lakukan untukku.
Bunda...
Bunda lah yang mengajariku agar bagaimana hidup dengan baik dan sholeh, Bunda lah yang menyadarkanku bahwa cinta yang agung ialah cinta seorang Ibu kepada anaknya.
Ialah cinta yang hakiki, tulus dan kekal. Bahkan Bunda tetap terus berusaha memberiku makanan setelah Bunda memarahi aku karena dosa-dosaku.
Bunda...
Bundalah yang memberiku sayap-sayap cinta untuk terbang lebih tinggi lagi untuk menghadapi dunia, walau terkadang ketika Bunda jauh,
sayapku mulai melayu dalam kegelapan namun dengan mengingat kekuatan cinta Bunda untukku, dan mengingat senyumanan tulusmu,
aku menjadi semangat lagi agar aku menjadi anak yang membanggakan, walau aku belum atau bahkan bukan anak yang membanggakan." tulis Dul Jaelani pada kolom keterangannya.
Source | : | |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR