Nakita.id - Polemik pengakuan Ningsih Tinampi sepertinya berbuntut panjang.
Sebelumnya, Ningsih sempat mengaku bisa memanggil malaikat hingga nabi, bahkan bisa berkomunikasi dengan mereka.
Sontak hal tersebut mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat, termasuk pihak MUI.
Pihak MUI menegaskan bahwa tak ada orang yang bisa memanggil malaikat ataupun nabi.
Setelah bikin geger, Ningsih Tinampi pun meminta maaf dengan apa yang telah ia ucapkan saat itu.
Seperti yang kita ketahui, nama Ningsih Tinampi sebelumnya dikenal sebagai praktisi pengobatan alternatif yang ada di Pasuruan, Jawa Timur.
Dikabarkan biaya untuk pengobatan Ningsih Tinampi pun beragam, untuk kelas reguler dihargai Rp300 ribu sedangkan yang privat mencapai Rp1,5 juta.
Sering kali aksi Ningsih Tinampi menyembuhkan pasiennya diabadikan melalui video lalu diunggah ke kanal YouTube 'Ningsih Tinampi'.
Dalam berbagai tayangannya, terlihat banyak pasien yang berbaring di ranjang tempat tidur menunggu gilirannya untuk ditangani oleh Ningsih.
Usut punya usut, jauh sebelum kontroversinya sekarang, Ningsih Tinampi sempat menjadi bulan-bulanan warganet.
Melansir dari Tribunnews.com, Ningsih Tinampi ramai menjadi perbincangan usai tertangkap kamera menyalahkan korban pemerkosaan.
Lontaran ucapan bernada nyinyir itu tampak ketika Ningsih Tinampi mengobati korban rudapaksa, Jumat (29/11/2019) silam.
Entah apa yang merasukimu Buuu...
— Arthuria Pendragon (@SahabatSaber) November 26, 2019
Viral video Bu Ning menyalahkan korban perkosaan..
pic.twitter.com/Kn8SyQstsR
"Mengapa kamu diperkosa?" tanya perempuan yang akrab disapa Bu Ning itu.
Ditanya seperti itu, pasien atau korban pemerkosaan yang mengenakan baju kuning ini hanya bisa menangis.
"Gak tahu bu," jawab sang korban sambil menangis.
Lalu Ningsih Tinampi mengatakan bahwa dalam kasus pemerkosaan, perempuan adalah pihak yang paling disalahkan.
Ningsih menganggap pihak perempuan salah kerap menggoda laki-laki dengan mengenakan baju seksi.
Sehingga menurutnya, laki-laki yang melihat perempuan berbaju seksi bisa menimbulkan hasrat birahi dan nafsu bejat.
"Orang yang diperkosa jangan salahkan orang yang memperkosa, karena orang yang memperkosa itu nafsu datangnya dari orang yang diperkosa, ini semua salahe wonge (korban) salahe wedok'e (salah si perempuan)."
"Dan dia pakai baju yang minim-minim dan dia selalu genit di depan orang, jadi itu membuat muncul pemerkosaan."
"Jadi pemerkosaan bukan berarti yang salah si pemerkosa.
"Tapi bagi aku yang salah ya yang diperkosa, dilecehkan, karena dipamer-pamerin. Sama saja kayak sedekah," papar Ningsih Tinampi.
Ucapan Ningsih Tinampi itu sontak menjadi bumerang baginya dan mengundang banyak komentar negatif.
"Sadis, nggak punya empati, coba anak gadisnya jadi korban, bisa ngomong gitu nggak," tulis seorang warganet.
"Enak aja nyalahin si perempuan, lagian ini serius? Kok ditonton rame-rame gitu?!" imbuh warganet lain.
"Semoga nggak pernah ngalamin sendiri ya Bu, biar ngocehnya tetep enteng," sambung warganet lain.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Source | : | Twitter,tribunnews |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR