Nakita.id - Penyebaran virus corona membuat masyarakat Indonesia cukup khawatir.
Seperti yang diberitakan akhir-akhir ini, virus corona sangat ditakuti karena berdampak sangat masif.
Melansir dari Kompas.com, wabah virus corona pertama kali muncul di China.
Dalam perkembangannya, virus jenis baru tersebut mulai menyebar luas.
Setidaknya empat negara di Asia Tenggara telah mengumumkan kasus positif virus corona.
Baca Juga: Waspada Virus Corona, Dokter Reisa Broto Asmoro Ajak Lakukan Hal Ini Agar Keluarga Terlindungi
Di Vietnam, dua orang asal "Negeri Panda" mendapat perawatan di rumah sakit setelah hasil tes menunjukkan mereka mengidap virus itu.
Disusul dengan negara-negara lain yang melapor bila virus corona sudah sampai di negaranya.
Bahkan, beberapa waktu lalu beredar pesan berantai yang menyebut bila Indonesia sudah mulai terdampak.
Menjawab kekhawatiran masyarakat Indonesia tentang adanya pasien virus corona yang dirujuk ke Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberi pernyataan langsung.
Baca Juga: Gemparkan Dunia Sebab Virus Corona, Begini Penampakan Terkini Kota Wuhan
Mengutip dari Wartakotalive, hingga saat ini tidak ditemukan adanya pasien atau penderita virus corona di Indonesia.
"Sampai hari ini tidak ditemukan novel corona virus di Indonesia," tegas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020).
Baca Juga: Firasatnya Jarang Meleset, Wirang Birawa Sebut Ada Kesengajaan Virus Corona: 'Buatan Tangan Manusia'
Oleh karena itu untuk tetap memastikan Indonesia tetap bersih dari corona virus maka masyarakat tetap diminta untuk mencaga kesehatan.
"Ini penting bahwa kita melakukan upaya dengan Germas dan memastikan corona virus harus dihindari," ungkap Anung.
Sementara itu hingga saat ini ada 13 pasien yang berada di bawah pengawasan tenaga kesehatan (people under observation) yang selama ini diduga corona virus.
Tapi 11 diantaranya sudah dipastikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Badan Litbangkes negatif corona virus.
"Hasil observasi ada 13 dan 11 negatif untuk beberapa kasus yang beberapa di Jakarta dan di Bali," kata Anung.
Sementara dua sample lagi masih dalam tahap pemeriksaan yang diharapkan selesai dalam waktu dekat.
Sebelumnya, The New York Times Kamis (23/1/2020) lalu melaporkan rilis keputusan otoritas untuk mengisolasi Wuhan dan kota-kota sekitarnya.
Detail ini mengungkapkan profil korban meninggal virus corona Wuhan lebih jelas dari sebelumnya.
Menurut Kompas.com, yang mengutip dari The New York Times, dari 17 korban yang hanya diidentifikasikan dengan nama belakang, 13 adalah pria sedangkan empat sisanya adalah wanita.
Korban yang paling muda adalah seorang wanita bernama Yin berusia 48 tahun. Dia meninggal pada hari Senin (20/1/2020), sebulan setelah gejalanya pertama kali muncul.
Sementara itu, korban yang paling tua adalah dua orang pria berusia 89 tahun yang meninggal pada hari Sabtu (18/1/2020) dan Minggu (19/1/2020).
Median usia korban yang meninggal 75 tahun.
Mayoritas memiliki penyakit penyerta seperti sirosis hati, hipertensi, diabetes dan Parkinson.
Rilis dari pemerintah China juga mengungkapkan bahwa kayoritas korban datang ke rumah sakit karena mengalami demam dan batuk-batuk, meskipun tiga tidak mengalami demam ketika mereka datang ke rumah sakit.
Baca Juga: Warganet Rekam Video Mengerikan di China Akibat Virus Mematikan:
Kebanyakan dari mereka lantas sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu.
Beberapa bahkan dirawat selama sebulan.
Namun, ada dua korban yang meninggal dalam waktu empat hari setelah dirawat di rumah sakit.
Walaupun menunjukkan gambaran yang mengerikan, detail yang baru terungkap ini juga memberikan titik cerah bagi para pakar medis.
Sejauh ini, penyakit ini tampak tidak membunuh orang-orang yang berusia muda dan sehat.
Dr W Ian Lipkin, seorang epidemiologi di Columbia University yang menjadi penasihat China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat wabah SARS, adalah salah satu yang menemukan tanda-tanda positif dari detail baru ini.
Dia menulis kepada New York Times bahwa ini merupakan tanda yang cukup menenangkan bahwa mayoritas kasus yang fatal adalah orang-orang tua dan/atau yang memiliki penyakit kronis yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit menular.
Source | : | Kompas.com,The New York Times,Wartakotalive |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR