Nakita.id - Awal tahun 2020, publik kembali digemparkan dengan kemunculan virus mengerikan yang sama sekali belum ada obatnya.
2019-nCoV atau lebih dikenal dengan Virus Corona ini pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.
Awal mulai wabah virus corona ini muncul karena Kota Wuhan ini terkenal dengan kebiasaan memakan hewan secara mentah.
Bukan hewan biasa, melainkan hewan-hewan ekstrem seperti kelelawar, tikus, dan ular.
Dugaan sementara, virus corona yang menyebar di penjuru dunia ini disebabkan oleh hewan kelelawar.
Bahkan, saat ini, WHO sudah menyatakan siaga bagi dunia untuk memerangi virus yang sudah merenggut nyawa ribuan orang di China dan negara sekitarnya.
Cara pencegahan utama dan yang paling disarankan adalah menggunakan masker sebagai pertolongan pertama untuk mencegah Moms dan juga Dads terserang 2019-nCoV ini.
Karena virus corona ini menular lewat pernafasan, maka disarankan untuk mengenakan masker.
Dilansir dari Kompas.com, ada dua jenis masker yang disarankan untuk mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh.
1. Masker N95
Masker respirator jenis N95 ini memiliki proteksi lebih baik dan mampu menyaring partikel hingga 95%.
Sehingga virus apapun tidak bisa menembus pada masker dan virus-virus mematikan tidak bisa masuk ke tubuh lewat jalur pernafasan.
2. Masker bedah
Masker bedah ini memiliki pori-pori cukup besar dan kecil kemungkinan untuk menyaring partikel yang sangat kecil.
Namun, masker ini masih bisa menyaring partikel, namun tak sebesar masker N95.
Cara menggunakan masker yang tepat
Tak hanya jenis masker yang perlu diperhatikan, cara memakai masker juga sangat penting untuk dipahami.
Pertama, sebelum memakai masker, Moms perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir agar kuman-kuman yang menempel hilang.
Kedua, pastikan kondisi masker dalam keadaan baik, tidak terkoyak ataupun rusak.
Ketiga, posisikan masker yang berwarna terang berada di luar dan yang ada logamnya harus di bagian atas.
Fungsi logam ini sendiri untuk menahan udara dari atas masuk ke saluran pernafasan.
Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan udara sulit untuk masuk ke dalamnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR