Nakita.id – Bayi yang baru lahir meninggalkan rahim yang hangat, basah, steril, dan aman ke lingkungan yang lebih dingin, kering, sarat bakteri.
Kulit bayi baru lahir sangat penting untuk transisi ini, dari tempat yang hangat dalam rahim ke lingkungan yang lebih dingin.
Kulit bayi baru lahir tidak sepenuhnya matang saat lahir karena tidak memiliki kelenjar sebaceous dan keringat.
Baca Juga: Kulit Bayi Tak Bisa Sembarang Merawatnya, Ini Referensi Tisu Basah Serbaguna untuk Moms dan Si Kecil
Kulit bayi terus mengalami proses pematangan selama masa bayi.
Merawat Kulit bayi yang halus dan sensitif bukanlah hal mudah.
Namun, Moms harus tetap melakukannya demi kesehatan, kenyamanan, dan kebahagiaan Si Kecil.
Moms mungkin sudah tahu bahwa kulit adalah organ sensorik pertama yang berkembang pada janin.
Saat beradaptasi dengan lingkungan baru, akan ada perubahan hidrasi kulit, pengikatan air, dan keasaman.
Perasaan sentuhan juga memegang peran penting dalam perkembangan anak.
Sentuhan Moms, pelukan dan ciuman memberikan kehangatan dan kasih sayang kepada bayi, menandakan mereka aman.
Perbedan Kulit Bayi dan Orang Dewasa
Fungsi kulit tetap sama sepanjang hidup, tetapi ada perbedaan struktural utama antara kulit bayi dan orang dewasa.
Kulit bayi memiliki stratum korneum dan epidermis yang lebih tipis (sekitar 30% lebih tipis daripada orang dewasa).
ia juga cenderung mengalami kehilangan air transepidermal yang lebih tinggi (menyerap lebih banyak air, tetapi juga kehilangan kelebihan air lebih cepat).
Baca Juga: Belum Usai Kisruhnya dengan Jennifer Dunn, Sarita Abdul Mukti Semprot Pihak Mantan Suami, Ada Apa?
Kulit bayi juga memiliki sedikit faktor pelembap alami (NMF), yang mengikat air dan menjaga kulit tetap terhidrasi.
Perbedaan lain termasuk rasio tinggi bayi terhadap volume permukaan kulit ke tubuh dan sistem metabolisme obat yang belum matang.
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kering, rentan terhadap sinar matahari dan panas, dan lebih rentan terhadap alergi, iritasi, dan infeksi.
Berikut cara merawat kulit bayi yang sensitif, dilansir dari mypositiveparenting.org:
1. Waktu mandi
Ini harus singkat dan tidak terlalu sering untuk menghindari kehilangan minyak alami yang melindungi kulit bayi.
Gunakan produk mandi dengan iritasi rendah dalam jumlah minimal, bilas dengan baik, dan hindari "terlalu banyak mandi" yang dapat menyebabkan kulit kering.
Oleskan lotion bayi untuk menjaga kelembaban kulitnya setelah mandi.
Baca Juga: Sule Berharap yang Terbaik Apapun Hasil Autopsi Mendiang Lina, Teddy: 'Saya Enggak Lakuin Apa-apa'
2. Perubahan popok
Kulit di area popok lebih mudah tersinggung karena hidrasi berlebihan, peningkatan pH, gesekan, dan faktor lainnya.
Periksa popok sesering mungkin dan ganti segera jika kotor, untuk menghindari ruam popok.
Setelah dibersihkan, tepuk kering bagian bawah bayi dengan lembut sebelum memakai popok baru. Oleskan krim penghalang, jika ada ruam popok.
Baca Juga: #FamilyQuality: Ini 4 Ide Untuk Habiskan Malam Bersama Keluarga yang Menyenangkan
Gunakan tisu bebas alkohol dan popok sekali pakai dengan daya serap tinggi untuk perawatan yang aman, efektif, dan lebih lembut di area popok sensitif.
3. Pijat bayi
Dengan manfaat fisik dan emosional, pijat membantu bayi untuk rileks, tidur lebih baik, dan mudah menangis.
Oleskan baby oil atau lotion dan pijat dengan lembut wajah, perut, dan anggota tubuhnya, saat berbicara atau bernyanyi untuk menjalin ikatan dengannya.
4. Produk bayi
Pilih produk khusus bayi, seperti sampo atau lotion yang bebas air mata dan bebas alergen, serta produk yang menjaga pH kulit bayi yang agak asam.
Waspadai reaksi alergi. Produk yang dibuat untuk orang dewasa (yaitu produk antibakteri, deodoran, dan lain-lain.) Mungkin terlalu keras untuk kulit bayi.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Bila Gejala Ini Timbul Pada Tubuh, Bisa Jadi Tanda Awal Munculnya Kanker!
Moms harus mengidentifikasi bahan kimia yang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk membuat pilihan yang tepat untuk bayi, terutama wewangian dan pengawet.
Wewangian dapat memengaruhi suasana hati kita dan digunakan untuk meningkatkan pengalaman kita saat menggunakan produk tertentu.
Mereka dapat merangsang indra penciuman, yang penting dalam mengembangkan ikatan antara ibu dan bayi.
Namun, alergi pewangi cukup umum, jadi penting untuk memilih produk yang telah menjalani penelitian luas dalam memastikan mereka aman untuk bayi.
Kadar pengawet yang rendah umumnya dianggap aman, sedangkan produk bayi yang terkontaminasi mikroba dapat menyebabkan infeksi serius jika diterapkan pada kulit bayi.
Jika Si Kecil memiliki alergi, cari label bebas alergi, bebas pewangi atau tidak berbau.
Molekul wewangian masih ada dalam yang terakhir, tetapi ditutupi atau dinetralkan dengan bahan kimia lainnya.
Moms juga perlu mempelajari penggunaan produk yang benar, dalam hal dosis dan metode aplikasi yang tepat.
Saat memilih produk bayi, pastikan produk-produk tersebut telah terbukti secara klinis dan sesuai dengan peraturan standar.
Kulit bayi Moms lebih sensitif dan masih belum matang, tetapi itu adalah salah satu cara pertama ia berinteraksi dengan Moms dan dunia.
Interaksi ini penting untuk perkembangannya, jadi berhati-hatilah dengan kulitnya!
Source | : | mypositiveparenting.org |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR