Nakita.id - Beberapa waktu lalu, sosial media digegerkan dengan viralnya unggahan mengenai bakso yang diduga dibuat dari olahan daging tikus.
Unggahan tersebut diviralkan seorang pengguna sosial media bernama Ajeng.
Ajeng mengunggah bakso yang ia beli dari pedagang bakso di Pilangkenceng, Madiun, bernama Sugeng Riadi.
Baca Juga: Viral di Facebook, Air Rebusan Bawang Putih Mampu Sembuhkan Virus Corona, Begini Kata Kemenkes
Dalam video tersebut, pengunggah meremas pentol bakso pada sebuah mangkok berwarna hijau.
Ia menunjukkan sesuatu yang diduganya sebagai kaki tikus.
Kalimat daging tikus kemudian bermunculan dalam komentar di media sosial.
Video tersebut viral. Polres Madiun bergerak cepat mengusut kasus itu.
Satreskrim Polres Madiun melakukan uji laboratorium pentol bakso yang viral di media sosial karena dituduh mengandung daging tikus.
"Setelah kami ambil sampel pentol bakso dari penjual, sisa yang dimakan konsumen dan penyuplainya di Nganjuk menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, kepada wartawan, Jumat (31/1/2020) mengutip dari Kompas.com.
Polres Madiun menyelediki kasus dugaan penjualan bakso tikus setelah viral di media sosial.
Untuk memastikan ada tidaknya kandungan daging tikus dalam pentol bakso, polisi mengirim sampel ke laboratorium.
Sampel pentol bakso yang diambil tidak hanya dari penjual bakso yang dituduh menjual bakso tikus saja.
Polisi juga mengambil sampel pentol bakso sisa yang dimakan konsumen hingga penyuplai pentol bakso.
Tak hanya itu, hasil laboratorium menunjukkan pentol bakso yang dijual pedagang bakso di Pilangkenceng itu tidak mengandung borak dan formalin.
Ruruh menambahkan, hasil laboratorium menunjukkan tidak ditemukan kaki dan kuku tikus dalam pentol bakso tersebut.
Usai menggelar jumpa pers, Polres Madiun mempertemukan pemilik bakso bernama Sugeng Riadi dengan dengan Ajeng Diah Rusmayanti yang mengunggah di status WhatsApp.
Pada video yang diunggah dalam status, ia tidak menyebutkan adanya daging tikus dalam pentol bakso tersebut.
Kalimat daging tikus itu muncul dalam komentar di media sosial.
Baca Juga: Viral Bayi Berusia 40 Hari Digigit Tikus, Ternyata Tikus Berisiko Tularkan 4 Penyakit Mematikan Ini
Terhadap persoalan itu, Ajeng meminta maaf kepada Sugeng selaku penjual bakso.
Sementara itu, Sugeng mengatakan omzet penjualan baksonya turun drastis akibat isu bakso daging tikus.
Sebelumnya, setiap hari ia mampu mendapatkan Rp1,5 juta-Rp2 juta sekali dagang.
"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp50.000-Rp70.000," ujar Sugeng.
Setelah sampel diuji, rupanya yang terlihat seperti kaki tikus merupakan bagian dari mulut sapi.
Hal itu juga disampaikan Kapolres Madiun saat melakukan jumpa pers.
Mengutip dari Antara, Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, "potongan itu bukan kaki tikus, melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi".
Menanggapi adanya berita viral tersebut, penjual bakso yang bernama Sugeng berharap hal ini menjadi pelajaran bagi semua pengguna media sosial.
"Saya berharap persoalan ini menjadi pelajaran berharga. Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu agar berhati-hati membuat status di media sosial," ujar Sugeng seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pria Penjual Bakso Asal Pati Beri Mahal Mobil Fortuner Saat Akad Nikah
Sugeng menyampaikan terima kasih kepada Polres Madiun karena membantu membuktikan bakso yang dijualnya tidak mengandung daging tikus.
Harapannya, konsumennya tidak takut lagi membeli bakso di warungnya.
Pertemuan Sugeng dan Ajeng diakhiri saling bersalaman.
Source | : | Kompas.com,Antara |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR